Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Berakhirnya Gerakan Musailamah Al Kazzab

Gambar
Musailamah-al-Kazzab yang mendakwakan dirinya Nabi dan Rasul, bagi menandingi Nabi Besar Muhammad, mempunyai pasukan berkekuatan 40.000 tenaga tempur. Termasuk di dalamnya pasukan yang ditinggalkan isterinya Sajjah binti Alharits, yang telah pulang kembali ke Aljazirah pada belahan utara Irak, dan meninggalkan pasukannya itu di bawah pimpinan Huzail dan Ukbah dan Zayyad. Musailamah itu terpandang tokoh cendekiawan dalam lingkungan sukubesar Hanifah yang mendiami wilayah Yamamah. Wilayah itu terletak pada bagian Tengah belahan timur. Pada bagian timur dan timurlaut berwataskan wilayah Bahrain dan wilayah kediaman sukubesar Tamim. Bagian utara berwataskan wilayah Nejed dan bagian selatan berwataskan Najran dan wilayah Yaman dan bagian barat berwataskan wilayah Hijaz, dengan jarak perjalanan kafilah selama tiga hari dari kota Mekkah. Wilayah itu terpandang subur dengan kebun-kebun korma beserta tanaman-tanaman lainnya. Sewaktu sukubesar Hanifah itu mengirimkan perutusan ke Madinah m...

Pergerakan Pasukan Khalid Ibn Walid

Gambar
PERGERAKAN PASUKAN KHALID IBN WALID Perikeadaan sukubesar Thai Khalid ibn Walid dengan pasukannya dianjurkan Khalif Abubakar supaya lebih dahulu menuju wilayah kediaman sukubesar Thai, bagian tengah sebelah timurlaut Khaibar, dan kemudian baharulah menuju pusat kedudukan dan ketentaraan Thu-laihah ibn Khuwailid Al Asadi di Bazakha. Bagian terbesar dari suku Thai itu telah belot mengikut Thulaihah Al Asadi dan sebagian kecil saja masih teguh keimanannya. Kepala suku-besar itu, marhum Hatim-al-Thai, amat harum sekali namanya dalam kalangan bangsa Arab karena kedermawanannya hingga menimbulkan pameo ’’sidermawan Hatim.” Ia meninggal pada tahun 605 M yakni lima tahun sebelum Nabi Muhammad bermula mengembangkan agama Islam di Mekkah. Sewaktu pasukan Islam menundukkan sukubesar Thai itu pada masa Nabi Besar Muhammad maka puterinya, Saffanah binti Hatim, kena tawan; dan puteranya, Adiya ibn Hatim, sempat meluputkan diri ke Syria dan memeluk agama Nasrani di situ. Mengingat kedudukan...

GERAKAN TERHADAP MADINAH

Sejarah Kulafaur Rasyidin GERAKAN TERHADAP MADINAH Ancaman terhadap Madinah Pasukan Usamah ibn Zaid telah berangkat ke Utara. Suku-suku besar bangsa Arab yang mendiami wilayah bagian tengah Arab ia telah melibatkan diri dalam gerakan Riddat itu sewaktu terberita Nabi Besar Muhammad jatuh sakit; dan sewaktu ter-berita kemangkatan Nabi Muhammad maka sikap mereka itu lebih agressip hingga pejabat-pejabat setempat, yang ditunjuk dan diangkat Nabi Besar Muhammad untuk wilayah setiap suku-besar itu terpaksa pulang ke Madinah, dan melaporkan perikea-daan pada setiap wilayah itu kepada Khalif Abubakar. Suku-suku besar itu mendiami wilayah yang bagaikan melingkari Madinah. Penduduk yang masih tinggal di Madinah mulai menaruh kuatir, terutama perempuan-perempuan yang ditinggalkan suami dan anak-anak yang ditinggalkan bapanya. Khalif Abubakar segera mengambil tindakan beijaga-jaga. Penduduk yang masih tinggal itu, terutama perempuan-perempuan dan anak-anak, diungsikan ...

GERAKAN ASWAD AL INSA

Sejarah Daulat Kulafaur Rasyidin Permulaan gerakan Riddat Gerakan Riddat, yakni gerakan belot-Agama, telah bermula menjelang Nabi Besar Muhammad jatuh sakit. Sewaktu terbe-rita kemangkatan Nabi Besar Muhammad maka gerakan belot-Agama itu meluas di dalam wilayah bagian Tengah dan wilayah bagian Timur dan wilayah bagian Selatan hingga kedudukan Madinah Al Munawwarah beserta Mekkah Al Mukarramah itu sudah berada dalam keadaan terkepung. Kenyataan itulah yang dihadapi Khalif Abubakar Al Shiddiq. Gerakan Riddat itu bermula dengan kemunculan tiga tokoh yang mendakwakan dirinya Nabi, guna menyaingi Nabi Besar Muhammad, yaitu Musailamah (wafat 11 H/633 M) dan Thulkah (wafat 11 H/632 M) dan Aswad Al Insa (wafat 11 H/632 M). Satu persatunya berikhtiar meluaskan pengikutnya dan membelakangi agama Islam. Terlebih dahulu akan dibicarakan gerakan Aswad Al Insa beserta segala rangkaian peristiwanya. Gerakan Aswad Al Insa Aswad itu bermakna : yang hitam legam. Hal itu diseba...

PASUKAN MENUJU BELAHAN UTARA

Gambar
PASUKAN MENUJU BELAHAN UTARA Kegoncangan di Arabia Kemangkatan Nabi Besar Muhammad s.a.w. menimbulkan kegoncangan di semenanjung Arabia. Timbul gerakan Riddat di sana sini, yakni gerakan belot-Agama. Hampir seluruh kabilah-kabilah Arab, di luar kota Madinah dan kota Mekkah, terlibat dalam gerakan Riddat itu. Begitupun kerajaan-kerajaan setempat pada belahan selatan Arabia. Peristiwa itu menimbulkan kecemasan yang bukan kecil di ibukota Madinah Al Munawwarah. Satu persatu peristiwa dari gerakan Riddat itu akan dibentangkan nanti pada fasal-fasal berikut. Pasukan di bawah Usamah ibn Zaid Nabi Besar Muhammad menjelang sakit membentuk sebuah pasukan untuk menuju perbatasan Syria dan menyerahkan jabatan panglima pasukan itu kepada Usamah ibn Zaid (wafat 53 H/ 673 M), yang dewasa itu masih berusia lebih kurang duapuluh tahun. Pasukan itu baharu saja berangkat tiga mil dari Madinah, dan beristirahat pada suatu tempat bernama Jurfa, sewaktu terberita Nabi Besar Mu...

Kulafaurasyidin "Keluarga Hasyimi dan Bai’at"

Gambar
Keluarga Hasyimi dan Bai’at Ibnu Syihab Al Azhari (50—123 H/670—741 M), atas anjuran Khalif Umar ibn Abdil-Aziz (99—101 H/717—720 M) dari daulat Umayyah itu, terpandang tokoh paling pertama mengumpulkan dan menyusun Al Hadits secara tertulis. Tetapi kegiatannya terbatas dalam wilayah Syam (Syria & Palestina) dan berhasil mengumpulkan 2.000 buah Al Hadits. Karena ia lahir pada tahun 50 H/670 M maka ia masih sempat beijumpa dengan 10 tokoh dari kalangan Al Shahabi, yakni tokoh-tokoh yang pernah beijumpa dengan Nabi Besar Muhammad, dan selanjutnya berkenalan akrab dengan tokoh-tokoh dari kalangan Al Tabi’in. Bahkan dirinya sendiri termasuk tokoh Al Tabi’in, yakni tokoh-tokoh yang pernah berjumpa dengan kalangan Al Shahabi. Sebuah di antara Al Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Syihab Al Azhari itu menyatakan bahwa ”Ali ibn Abithalib beserta keluarga Hasyimi dan Zubair ibn Awwam melakukan Bai’at terhadap Abubakar Al Shiddiq itu pada masa enam bulan belakangan, yakni ...

Kulafaurasyidin "Abu Ubaidah dan Basyir ibn Saad"

Abu Ubaidah dan Basyir ibn Saad Suasana yang memuncak tegang itu cepat diatasi oleh dua tokoh, yaitu Abu Ubaidah ibn Jarrah dari pihak Al Muhajirin dan Basyir ibn Saad dari pihak Al Anshar. Abu Ubaidah ibn Jarrah maju ke depan. Pembawaannya dan sikapnya yang menimbulkan hormat bagi siapapun, menyebabkan suasana reda kembali. Iapun berkata: ’’Sahabat-sahabatku dari kalangan Al Anshar! Kamu adalah pihak yang pertama-tama menyokong dan membantu. Janganlah kamu menjadi pihak yang pertama-tama berobah dan berganti pendirian.” Pidatonya itu singkat akan tetapi menusuk hulu hati para pendengarnya. Semuanya terdiam dan menekurkan kepala. Pada saat itulah Basyir ibn Saad ibn Tsalaba ibn Jallas, termasuk tokoh utama di dalam sukubesar Khazraj, maju ke depan dan berkata: ’’Saudara-saudaraku, kalangan Al Anshar! Kita semuanya, demi Allah, memperoleh kedudukan termulia dan paling pertama di dalam ber-Jihad terhadap kaum Musyrikin, dan terdahulu di dalam Agama. Semuanya it...

Kulafaurasyidin Abubakar Al Shiddiq dan Umar ibn Khattab

Kulafaurasyidin Abubakar Al Shiddiq dan Umar ibn Khattab Balai Bani Saidah Bani Saidah adalah keluarga termulia dalam lingkungan sukubesar Khazraj. Saad ibn Ubadah adalah tokoh terkemuka di dalam keluarga tersebut dan bahkan tokoh pertama di dalam Duabelas Al Nuqabak yang ditunjuk Nabi Besar Muhammad pada masa Perjanjian Al Aqabah. Keluarga itu berdiam pada bagian Sauq-al-Madinah, yakni Pasar-Madinah. Balai bani Saidah terletak pada sisi Sauq-al-Madinah itu. Balai itu di dalam suasana biasa merupakan tempat rehat secara santai. Tetapi di dalam hal-hal yang terpandang luarbiasa merupakan tempat sidang dan tempat musyawarah. Pada saat Nabi Besar Muhammad telah terberita wafat maka kalangan Al Anshar mengadakan sidang pada Balai bani Saidah itu. Saad ibn Ubadah tengah sakit. Ia dipapah orang guna menghadiri sidang itu. Ia diminta berbicara. Karena suaranya tidak mengizinkan lagi, demikian Muhammad Ridha di dalam karyanya Abu-bakar Al Shiddiq cetakan 1950 halaman 20, maka ia...

Kemangkatan Nabi Besar Muhammad SAW

Gambar
Kemangkatan Nabi Besar Muhammad SAW Nabi Besar Muhammad s.a.w. wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul-Awwal tahun 11 Hijrah, yang menurut Muhammad Ridha di dalam karyanya Muhammad, Rasul Allah cetakan 1934 halaman 487, bertepatan dengan tanggal 9 Juni 632 M. Beliau menderita sakit semenjak pengujung bulan Shafar, bermula pada rumah Ummul-Mukminin Maimunah dan kemudian atas izin isteri-isteri beliau yang lainnya, lalu pindah ke rumah Ummul-Mukminin Aisyah binti Abibakar. Selama sakit itu tetap beliau mengikhtiarkan diri untuk melaksanakan imamat Shalat pada Masjid Nabawi. Pada saat terakhir sekali, yakni subuh hari Senin itu, baharulah imamat-Shalat itu diwakilkannya kepada Abu bakar Al Shiddiq. Madinah Al Munawwarah berada dalam suasana berkabung dengan kemangkatan Nabi Besar Muhammad itu. Menjelang beliau jatuh sakit itu agama Islam telah tersebar di seluruh semenanjung Arabia. Seluruh kabilah-kabilah Arab telah menyatakan tunduk kepada kekuasaan pusat di Mad...