Hakikat Dunia "Apakah Yang Dikatakan Dengan Dunia Yang Sesungguhnya"

Hakikat Dunia "Apakah Yang Dikatakan Dengan Dunia Yang Sesungguhnya"


Dunia adalah merupakan tempat dimana para makhluk Allah bertempat tinggal, dihidupkan dan dimatikan sebelum untuk menjalani kehidupan akhirat.

Dunia merupakan tempat persinggahan yang sifatnya hanya sementara untuk kemudian dilanjutkan dengan kehidupan yang kekal abadi yaitu kehidupan akhirat.

Oleh karena itu sebelum kita menuju kehidupan yang kekal abadi, di dunia inilah kita harus terlebih dahulu mempersiapkan bekal dengan memperbanyak amal perbuatan kebajikan atau amal perbuatan yang mulia agar kelak di akhirat nanti kita menemui kebahagiaan.

Tidak jarang orang di dunia ini termakan oleh tipu daya dan rayuan dunia yang begitu manis dan menghanyutkan, sehingga mereka senantiasa berjalan di muka bumi ini dengan lagak sombong dan angkuh.

Berbuat kedhaliman disana sini demi mengumbar hawa nafsu serta senantiassa diperbudak oleh kemewahan harta dengan menumpuk-numpuknya dan dibelanjakan bukan di jalan Allah.

Karena mereka tidak sadar telah diperbudak oleh dunia dan menganggap bahwa kehidupan di dunia adalah kehidupan yang hakiki.

Allah senantiasa menjaga dan memelihara para wali-Nya atau para hamba-Nya yang shalih dan shalihah dari berbagai tipuan kehidupan dunia. Allah juga menghormati mereka dengan menyukai dan mensucikan mereka dari kebejatan dunia.

Mereka senantiasa ditinggikan derajatnya serta diangkat dari kehinaan dan kerendahan yang ditimbulkan oleh dunia. Dan Allah juga senantiasa mengingatkan mereka, bahwa kekayaan dunia hanyalah bersifat semu serta membawa fitnah (kerusakan) yang dapat menyeretnya kelembah kesesatan.

Di samping di atas Allah juga memberitahukan bahwa kemewahan dan kekayaan dunia adalah merupakan fitnah dan tempat yang tidak terhormat dan tidak terpuji di hadapan Allah.

Orang-orang yang senantiasa menumpuk-numpuk harta kekayaannya dengan segala kesemarakan atau kemewahannya tidak termasuk orang yang berlomba dalam hal kebaikan.

Di samping di bawah kemewahan dan tipu daya dunia yang menyesatkan, di dunia ini juga dihiasi dengan musuh-musuh Allah dan orang-orang yang tidak menggunakan akal fikirannya.

Mereka ini adalah kelompok yang juga akan mendapat bagian di akhirat kelak. Dalam ajaran Rasulullah saw, sangat melarang terhadap orang yang terlalu memandang jauh terhadap kesenangan duniawi, dan juga mengecam orang yang melupakan kebaikan dunia, atau sebaliknya orang yang hanya berfikir terhadap kesenangan dan kemewahan duniawi.

Sebagaimana yang telah diterangkan dalam Firman Allah Surat Al-Hijr ayat 3 :

"Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan di lalaikan oleh angat-angan kosong maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)".

Berdasarkan Firman Allah diatas, bahwasanya senantiasa menekankan kepada setiap hambanya untuk tidak terlalu bersenang-senang dengan kedunian dan banyak makan. Ini juga merupakan suatu pendidikan bagi orang-orang yang telah diberi kekayaan duniawi, agar mereka tidak berlaku yang menyimpang dari ajaran agamanya, merusak dan menuruti hawa nafsunya.

Allah juga sangat mencela terhadap orang-orang yang bercinta dengan dunia secara bermegahan, dan menduga bahwa keutamaan dan kehormatan adalah dari kekayaan dan gemerlapnya dunia. Dan orang-orang seperti itu, berarti mereka-mereka itulah pendusta agama dan juga pendusta Allah SWT.

Allah juga senantiasa memberitahukan kepada semua hambanya, bahwa kehidupan di dunia sifatnya hanya sementara atau sebagai tempat persinggahan.

Dan bila dibandingkan dengan kehidupan akhirat, seakan tinggal di dunia ini hanyalah satu detik saja atau hanya beberapa hari saja.

Allah melarang kepada umat manusia, jangan sampai tertipu oleh dunia, karena dunia hanyalah permainan, perhiasan dan kemegahan, serta merupakan tempat menumpuk-numpuk harta benda.

Dunia sebenarnya hanyalah lintasan akhirat, ia hanya sesuatu yang secara cepat akan berganti, cepat membosankan dan fana.

Bagi mereka yang senantiasa yang hanya mencari keduniaan saja, tidak akan pernah mendapat penghargaan atau kehormatan dari Allah, bahkan sebaliknya mereka itu akan senantiasa mendapatkan celaan dan kemurkaan dari Allah SWT.

Dan Allah juga memperingatkan kepada mereka, bahwa orang-orang yang senantiasa termakan oleh tipu daya dunia akan menjadikannya terjerumus ke lembah kenistaaan (Neraka).

Yang demikian itu merupakan dorongan dari Allah agar manusia tidak bersikap rakus terhadap dunia, dan agar mereka merasa cukup dengan kesenangan yang sedikit atau dengan sewajarnya saja dengan kemampuan yang dimilikinya.

Karena itu berhati-hatilah jangan sampai terlena oleh kemegahan dunia, karena ia akan merusak moral, bahkan dapat mendatangkan penyesalan yang tiada berarti.

Sedangkan bagi orang-orang yang senantiasa mengikuti petunjuk Allah dan selalu mengingatnya, ketika ia beritahu tentang keadaan dunia, maka ia cepat-cepat ingat dan kembali kepada kebenaran.

Sehingga orang yang terlena oleh kemewahan dunia dan lupa akan tempat kembali lantaran sibuk dengannya. Sehingga menjadikannya tergelincir ke lembah kesesatan dengan penuh penyesalan.

Kemudian datanglah sakaratul maut menjemputnya dengan kejam. Dan ia pun akhirnya pergi dengan segala kerugian penyesalan dan kesusahan yang tiada berkesudahan.

Oleh karena itu janganlah kalian bergembira dengan kesenangan dan kemegahan dunia saat ini. Sebab, itu akan menjadi hak orang lain tatkala kalian pergi dan janganlah bergembira lantaran orang lain memandang kalian, sesungguhnya kalian telah merugi, hingga saat ini, apa keuntungan kalian? Dan setelah itu kalian akan menjadi mayat.

Dari uraian diatas, maka jelaslah bahwa dunia adalah merupakan tempat persinggahan yang sifatnya hanya sementara dan dapat menggilas siapa saja yang jiwanya tidak dipenuhi keimanan dan ketaqwaan yang mendalam.

Selanjutnya simak uraian tentang "Perintah Allah Untuk Meramaikan Dunia"