Perintah Allah Untuk Meramaikan Dunia

Perintah Allah Untuk Meramaikan Dunia


Banyak orang beranggapan, bahwa menjauhi dunia berarti menganggur, menyepi dan bertapa. Padahal Islam mencintai keindahan, serta mendorong orang untuk beramal dan mensucikannya. Islam menghapus pengangguran, kemudian mengajak untuk mengolah dunia, memakmurkannya dan membangunnya dengan segala sesuatu yang dapat menghasilkan keuntungan yang sebanyak mungkin. 
Sebagaimana telah difirmankan Allah SWT. "Janganlah kalian abaikan nasib kalian di dunia".

Islam juga mengajak untuk bersenang-senang secara baik, dan menyenangkan hati, akan tetapi senantiasa tetap berpegang pada ajaran Allah dan Rasul-Nya, yang menyeru pada kebaikan dan kebenaran.

Perintah Allah untuk meramaikan dunia adalah diserukan kepada seluruh umat manusia, karena di dunia ini adalah merupakan tempat di mana sebagai penentu untuk kelangsungan hidupnya di akherat nanti.

Apabila senantiasa berkelakuan baik dan beramal shalih maka ia akan menemui kebahagiaan di akhirat nanti dan sebaliknya apabila ia senantiasa berkelakuan jelek, maka ia akan menemui kesengsaraan di akhirat nanti.

Oleh karena itu Allah SWT memerintahkan kepada setiap umat manusia untuk senantiasa menhiasi kehidupannya di dunia ini dengan memperbanyak amalan yang shalih sehingga menjadikannya hidup berbahagia di akhirat kelak. Sebagaimana perintah Allah SWT : "Berlomba-lombalah kamu dalam hal kebaikan".

Kehidupan dan Kematian


Yang namanya makhluk Allah di dunia ini akan mengalami kehidupan dan kematian, baik itu kehidupan masih di dalam kandungan atau kehidupan di dunia fana ini.

Sebelum menuju ke kehidupan yang kekal abadi yaitu kehidupan akhirat, semua makhluk akan mengalami tiga tahap kehidupan yaitu : Yang Pertama, kehidupan pada waktu masih dalam kandungan. Kedua, kehidupan di alam dunia ini dan ketiga, kehidupan di alam kubur. Yang ketiganya adalah merupakan kehidupan yang sifatnya hanya sementara.

Setiap makhluk yang hidup di dunia ini pasti akan mengalami yang namanya kematian. Dan keduanya (kehidupan dan kematian) merupakan kehendak Allah SWT, karena Dialah yang Maha Kuasa yang menghidupkan dan mematikan semua makhluk yang ada di dunia ini. 

Hal demikian diterangkan dalam firman Allah dalam surat Al-Mulk ayat 1 - 2 yang artinya :
"Maha Suci Allah yang ditangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu semua, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya".

Dan dipertegas lagi dengan Surat Al-Mu'minun ayat : 80, sebagai berikut :
"Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang, Maka apakah kamu tidak memahaminya?".

Kapankah Datang Kematian Itu ?


Kematian adalah merupakan suatu hal yang pasti akan dialami oleh setiap makhluk hidup di dunia ini. Akan tetapi kapankah datangnya kematian itu tidak satu pun yang mengetahuinya, bahkan di mana ia akan mati pun tidak ada yang mengetahuinya.

Kematian merupakan rahasia Allah, maksudnya tidak ada yang mengetahui kecuali Dia, kapan dan dimana seorang hamba akan mati.

Dicabut ruhnya pada waktu muda atau tua. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadits Rasulullah saw., yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Mas'ud ra.:
"Sesungguhnya seseorang dari kamu itu dikumpulkan kejadiannya dalam kandungan ibunya 40 hari (masih berwujud air mani), kemudian jadilah segumpal darah, selama 40 hari pula, selanjutnya menjadi segumpal daging selama 40 hari pula. Dan kemudian Allah SWT. mengutus Malaikat, lalu meniupkan ruh di dalam tubuhnya dan di perintahkan untuk menuliskan empat perkara, yaitu : Menuliskan ketetapan perihal rezekinya, ajalnya, amalnya dan menjadikan orang itu sengsara atau bahagia sampai akhir hadis" (HR. Imam Muslim).

Yang namanya kematian pasti akan di alami oleh setiap makhluk, dan apabila ajal sudah menjemputnya, maka tak siapa pun dapat menghalanginya, apakah itu dukun, dokter atau yang lainnya. Yang demikian itu telah diterangkan dalam surat Al-Imran ayat : 145 yang artinya : "Sesuatu yang bernyawa (berjiwa) tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang tertentu waktunya".

Dan dipertegas lagi dengan firman-Nya yang lain dalam surat An-Nahl ayat 61, yang artinya "Maka apabila telah tiba waktu (yang telah ditentukan) bagia mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.

Keadaan Malaikat Maut dan Caranya Mencabut Nyawa