BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT.
Apabila mendapat bencana, janganlah engkau keluhkan kepada siapa pun,
baik kepada kawan atau lawanmu. Jangan menyalahkan Allah atas takdirnya yang
ditimpakan kepadamu dan atas ujian yang diberikan-Nya kepadamu. Lebih baik
engkau ceritakan semua kebaikan yang telah engkau dapatkan dari-Nya, nikmat
yang dilimpahkan kepadamu dan anugerah yang kau terima dari-Nya. Kemudian
banyak-banyaklah bersyukur. Sesungguhnya, meskipun engkau belum mendapatkan
nikmat —masih mendapatkan bencana dan ujian jika
mau bersyukur, hal itu akan lebih mulia. Ketahuilah bahwa tak ada ciptaan yang
jauh dari rahmat-Nya. Firman-Nya:
Artinya:
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu)
dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat
Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat
zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).(Q.S. Ibrahim [14]: 34)
Sesungguhnya, betapa banyak nikmat yang telah kau terima, namun banyak
yang tak kau sadari. Jangan merasa cinta dan tergila-gila dengan ciptaan-Nya
(duniawi). Jangan pula menceritakan hal ihwal dirimu kepada siapa pun, kecuali
kepada Allah. Nyatakan kesenanganmu kepada-Nya dengan bersyukur. Nyatakan
keluhanmu kepada-Nya dengan sabar dan banyak memohon.
Janganlah memandang kemudaratannya dan ketidak-manfaatannya atas orang lain.
Sadarilah segala sesuaru adalah ciptaan-Nya. Gerak dan daya, diam dan apa saja
yang mereka lakukan adalah berkat kuasa tangan-Nya. Keberadaannya hingga detik
ini pun atas kehendak-Nya. Derajat mereka, sesungguhnya berada di tangan-Nya
dan Allah yang menentukannya. Jika seseorang telah dimuliakan Tuhan, tak
seorang pun mampu membuatnya hina. Sebaliknya, jika seseorang dibuat hina oleh
Allah, tak ada seorang pun yang mampu mengubahnya menjadi mulia. Begitu juga,
jika Allah berkehendak menimpakan keburukan atas dirimu, tak seorang pun yang
sanggup mencegahnya. Jika Allah berniat baik dan melimpahkan kebajikan kepadamu,
maka tak seorang pun dapat menahan turunnya ralimat Allah itu.
Janganlah
sekali-kali engkau mengeluh kepada Tuhan, sebab engkau telah menikmati
rahmat-Nya. Jika engkau bersikap keluh kesah dan mengadu kepada-Nya, engkau
termasuk orang yang tama dan menutup mata atas
segala yang kau miliki dan kau nikmati. Sesungguhnya, keluh kesah dan
pengaduanmu kepada-Nya hanya akan melipatgandakan hukuman, kemurkaan, dan
kebencian Allah saja. Akhirnya, engkau akan menjadi manusia terhina dalam
pandangan Allah.
Jangan
mengeluh sedikit pun apalagi hingga jasadmu digunting-gunting dan dagingmu
menjadi serpihan-serpihan kecil. Selamatkanlah dirimu! Hendaknya engkau takut
kepada-Nya, takut kepada-Nya, dan takut kepada-Nya!
Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya sebagian besar musibah yang menimpa manusia itu disebabkan
oleh keluhan-keluhannya sendiri terhadap Allah Ta'ala. Mengapa Allah yang
dipersalahkan? Padahal sebenarnya Allah itu Maha Pengasih, Mahaadil, Mahabesar,
Maha Penyayang, dan lemah-lembut terhadap semua hamba-Nya, melebihi seorang
dokter yang sabar merawat pasiennya. Ia penyayang dan ramah. Nabi Muhammad
SAW., pernah bersabda,
"Allah lebih penyayang terhadap
hamba-hamba-Nya daripada seorang ibu terhadap anak-anaknya."
Wahai
jiwa yang dirundung malang! Tunjukkanlah perilakumu yang terbaik. Apabila
musibah telah menimpamu, tunjukkanlah kesabararumi, walaupun engkau dibuat tak
berdaya oleh musibah itu. Meskipun engkau lelah dalam berserah diri kepada-Nya,
hendaklah engkau tetap bersabar.
Bertakwalah selalu kepada rida-Nya, rida dan
merasalah rindu kepada-Nya.
Apabila
engkau masih merasakan berada dalam kungkungan nafsu hewanimu dan manusiawimu,
berusahalah keluar da'rinya. Apabila engkau hilang, di manakah kau ditemukan?
Di mana? Apakah engkau belum mendengar firman-Nya:
Artinya:
"Diwajibkan atas kamu berperang, sedang
berperang itu suatu yang kamu benci, dan boleh jadi kamu benci akan sesuatu,
sedang ia lebih baik bagimu, dan mungkin kamu menyukai sesuatu, padahal ia
buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(Q.S.
Al-Baqarah [2]: 216)
Sesungguhnya,
penglihatanmu tertutup oleh suatu tabir dan hatimu tercabut dari memahami ihwal
hakikat. Oleh sebab itu, janganlah berlebih-lebihan dalam membenci dan
mencintai sesuatu. Apabila engkau benar-benar orang yang saleh, hendaknya
engkau mengikuti ketetuan syariat dalam setiap
ruang dan waktu. Apabila engkau telah mengamalkan hal itu, ikutilah perintah
tentang wilayat, dan
berusahalah untuk tetap teguh. Terimalah dengan hati ikhlas atas segala
ketentuan-Nya dan berdamailah dengan kehendak Allah. Luruhlah dalam keadaan badal, ghauts, dan
shiddiq. Jangan
berdiri di tengah-tengah jalan nasib. Bertolaklah, gantikanlah hasratmu dan
dirimu dengan kehendak-Nya. Tahanlah lidahmu dari berbagai keluhan.
Apabila
hal-hal tersebut telah engkau amalkan, Allah SWT. akan memberi karunia berupa
kebaikan yang berlimpah, memberi kehidupan yang damai dan bahagia, dan Dia akan
melindungimu. Akan tetapi, jika dalam diri manusia itu bersarang noda-noda
dosa, tak pantas kiranya untuk bersama-Nya. Tak seorang pun dapat mencium
ambang pintu-Nya, kecuali bagi mereka yang suci dari noda ujub. Sama halnya
seseorang yang bernoda, berborok, dan berbau busuk tak akan pantas dan tak
diizinkan untuk duduk bersama raja. Oleh sebab itu, sesungguhnya musibah dan
bencana adalah penebus dan pembersih diri dari noda-noda dosa. Sabda Nabi SAW.,
"Demam
sehari dapat menebus dosa setahun."
Kembali Ke Selanjutnya MENJADIHAMBA PILIHAN-NYA
Kembali Ke Selanjutnya MENJADIHAMBA PILIHAN-NYA