Apabila keimanan kepada Allah
terbukti sedemikian kuatnya (berkat pertolongan-Nya), pasti engkau akan
senantiasa sabar dalam menghadapi suatu bencana. Engkau tetap taat dan tak
tergeser sedikit pun. Janganlah engkau biarkan segala pelanggaran terhadap
perintah dan larangan Allah, baik yang kau lakukan atau dilakukan oleh orang lain. Apabila datang perintah-Nya, dengarkan
dengan penuh saksama, segera laksanakan, dan jangan menunda-nundanya.
Bertindaklah, jangan diam atau pasif di hadapan takdir Allah. Curahkanlah
kekuatanmu dan berusahalah agar engkau memenuhi perintah sesuai dengan
kehendak-Nya.
Jika engkau tak mampu
melaksanakan perintah itu, janganlah engkau menyia-nyiakan waktumu. Segeralah
kembali kepada-Nya. Berlindunglah kepada-Nya, rendahkanlah dirimu di
hadapan-Nya, mohonlah ampunan-Nya. Jangan berputus asa dan hanya berdiam diri.
Bertafakurlah untuk mencari penyebab ketidakmampuanmu dalam melaksanakan
perintah Allah tersebut. Barangkali kelemahanmu dalam melaksanakan perintah-Nya
itu disebabkan prasangka-prasangka burukmu atau mungkin pula karena sikapmu
yang tak layak dalam berpatuh kepada-Nya. Mungkin juga karena kau terlalu
membanggakan amal taatmu atau karena sikapmu yang telah menyekutukan Allah dengan dirimu sendiri atau dengan
makhluk lainnya.
Akibatnya, Allah SWT.
menjauhkanmu dari pintu-Nya dan menolak amal taatmu. Dia ajkan menutup pintu pertolongan bagimu. Ia palingkan
kemurahan wajah-Nya darimu. Lalu la biarkan dirimu tetap dalam bencana di
dunia. Apakah engkau tak menyadari, bahwa kesibukan menghadapi bencana tanpa
dilandasi kesabaran hanya akan membuat dirimu lupa kepada Allah dan menutupi
dirimu sendiri dari penglihatan-Nya.
Hendaknya engkau berhati-hati dan
waspada! Janganlah engkau mengutamakan sesuatu, selain hanya kepada Allah.
Waspadalah agar sesuatu yang lain (selain Allah) tidak memisahkan dirimu dengan
Allah. Engkau harus mengutamakan Allah daripada yang lainnya sebab engkau
diciptakan semata-mata untuk beribadah kepada-Nya. Oleh karena itu, janganlah
menganiaya dirimu sendiri sehingga menjadi sibuk oleh urusan-urusan yang bukan
merupakan perintah Allah. Sesungguhnya, kesibukan yang demikian itu hanya akan
menjerumuskanmu ke dalam api neraka, yang bahan bakarnya manusia dan bebatuan,
dan engkau pasti akan menyesal.
Sadarilah, penyesalan itu tak ada
gunanya, tak ada guna engkau kemukakan alasan. Sebab, pada saat pembalasan
seperti itu, dalih dan alasan apa pun tak akan diterima sebagai pertimbangan
untuk membebaskanmu dari siksa. Walaupun engkau rnenangis, memohon pertolongan,
pertolongan itu tak kunjung datang. Meskipun kau mencoba untuk menyenangkan Allah, itu hanya
sia-sia belaka. Engkau
meminta dikembalikan ke dunia untuk berbuat baik dan menebus kesalahan, itu pun
percuma saja.