BELUM MATI SUDAH MASUK SYURGA


DALAM Kitab Al Mubassyaruuna bill Jannah fil Madii wal Haadhir karangan Syaikh Abu Yusuf Syanib dijabarkan sejak Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menyebutkan nama-nama para sahabat yang akan menjadi penghuni surga, maka terbuka lebar kesempatan bagi setiap mukmin untuk memperoleh kabar gembira serupa meski mereka masih hidup di dunia.
Dengan kata lain, orang mukmin bisa memperoleh kepastian surga selagi mereka masih hidup di dunia. Dengan catatan, jika mereka mau menempuh jalan yang pernah dilalui oleh para sa­habat pilihan tadi semasa hidupnya.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya sebagai seorang muslim harus memiliki sifat-sifat orang yang diberi kabar gem­bira (al mubasysyirin). Sekalipun bukan seorang tokoh agama ataupun ahli ibadah, asalkan ucapan kita baik yang dibenarkan oleh amal nyata, maka kita layak memperoleh kabar gembira den­gan surga.

Salah satu cirri yang tampak pada diri orang diberi kabar gembira dengan surga adalah selalu memerintahkan manusia kepada kebajikan. la bersabar diatasnya dan mengerjakannya dengan tanggung jawab. la pun menunjukkan suri tauladan yang baik dalam menyampaikan kabar gembira dan tidak membuat orang lari menjauh darinya.
Tidak ada perkataan yang lebih benar bahwa Islam adalah agama yang membawa kabar gembira selain firman Allah SWT yang diturunkan kepada Ra­sulullah SAW : " Hai Nabi, sesungguhnya kami telah nmengutusmu sebagai saksi, pembawa kabar gembira, pemberi peringatan dan mengajak manusia ke jalan Allah dengan seizinNya, serta sebagai pelita yang menerangi. Berilah orang-orang beriman kabar gembira bahwa bagi mereka akan mendapatkan karunia yang besar dari Allah. (QS.al Ahzab : 45-47).

Pada ayat lain Allah SWT, berfirman : "Allah tidak menjadikannya (mengutus Muhammad) melainkan sebagai pemberi kabar gembira kepada kalian dan menentramkan hati kalian (QS. Ali Imran; 126). Masih banyak lagi ayat Al Qur'an dan hadits yang berkenaan dengan kabar gembira berupa surga yang sengaja kami sajikan disini se­bagai bukti janji Allah. Selain itu juga sebagai pemberi kabar gembira bagi orang-orang Mukmin bahwa tempat kembali mereka adalah surga sedangkan kehidupan dunia adalah ladang akhirat.
Dengan memahami ciri-ciri penghuni surga sebagaimana firmanNya, maka mereka dapat menjadikannya se­bagai acuan untuk memperbaiki amal dan menjalani hidup dengan mencari ridha Allah. Merekapun menguatkan ibadah kepada Allah dengan mengerjakan bermacam kebaikan dan kebajikan yang dapat menjadi jalan menuju surga, dan memperoleh berbagai kenikmatan hidup seperti rezeki, keridhaan, kesehatan, keselamatan di dunia dan di akhirat. * Berikut kami sajikan ciri-ciri manu­sia yang dijanjikan Allah SWT, dalam firmanNya:

Istiqomah Dalam Ketaatan
Dalam QS. Yasin ayat 11 Allah ber­firman : "Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti  peringatan  dan yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahal yang Mulia. Makna dari "mengikuti peringatan" (fattiba' al-dzikr) dalam ayat ini ada­lah mengikuti al Qur'an, baik dengan menjalankan perintahnya, meninggalkan larangannya, membacanya meupun mempelajarinya. Sementara yang dimaksud dengan " takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah meskipun dia ti­dak mengetahuinya " (wa khasyiya al rahman bi al ghaib) adalah selalu merasa dijaga dan diawasi oleh Allah SWT dalam seluruh aspek kehidupan. la pun ikhlas dalam beramal dan meyakininya. Karena mata bathinnya hidup, maka ia merasa bahwa Allah selalu mengawasi dirinya. Dengan hal ini , hatinya akan tetap hidup.
Dalam Qur'an Surat Fushilat Ayat 30 -32, Allah berfirman : "Sesungguh­nya orang-orang yang mengatakan, 'Tu­han kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka dengan mengatakan : 'Janganlah kamu takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu'. Kami pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang didalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan bagimu dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Secara tekstual, ayat diatas menjelaskan bahwa iman ada dengan lisan, sementara pembenarannya diwujudkan dengan amal yang mengindikasikan kebenaran tekad, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Hal itu ia lakukan dengan istiqamah yang sempurna dan keikhlasan yang mantap. Ini yang membedakan orang beriman dengan orang munafik, yang amalan lahirnya berbeda dengan amalan bathinnya. Mereka mengatakan sesuatu yang tidak mereka kerjakan.

Berani Berkorban Untuk Is­lam
Dalam Al-Qur'an Surat Fushilat ayat 20-21, Allah berfirman : " Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya disisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mere­ka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal.
Ayat diatas menjelaskan tentang sekelompok orang beriman yang lebih mengutamakan kepentingan agama dari pada tanah airnya. Mereka rela berhi­jrah ke tempat lain dengan meninggalkan rumah, harta benda dan segala kese­nangan hidup. Hal itu mereka lakukan demi menjaga dan memelihara agama, serta untuk mengembalikan kemuliaan dan kekuatan yang pernah diraih pada kesempatan yang lain. Mereka harus menanggung segala macam rintangan dan kesulitan yang mereka hadapi da­lam berhijrah.
Dalam ayat yang lain yakni dalam Qur'an Surat Ali Imran ayat 126 Allah' berfirman : "Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu me­lainkan sebagai kabar gembira bagi kemenanganmu, dan agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah yang maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Inilah bentuk kabar gembira lainnya, yaitu ketika Allah memberikan kabar gembira kepada orang-orang beriman saat perang Badar berupa pertolongan nyata ketika Allah menurunkan bala tentaranya dari kalangan malaikat yang memakai tanda, seperti yang disebutkan dalam QS. Ali Imran 125 : " Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu ma­laikat yang memakai tanda.
Dalam Qur'an Surat Muhammad ayat 7, Allah berfirman: hai orang-orang mukmin , jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya ia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu".

Tidak Penah Luput Dari Zikrullah
Dalam Qur'an Surat Al Ahzab ayat 41-44, Allah berfirman ; " Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (de­ngan menyebut nama ) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang member rahmat kepadamu dan MalaikatNya (memohonkan am­punan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah dia Maha Penyayang kepada orang-orang beriman. Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemuiNya ialah; Salam, dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.
Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW bersabda " Membaca subhanallah, walhamdulillah walaailaha illah wallahu akbar lebih aku sukai dari pada terbitnya matahari. (HR. Muslim).

Sabar Dalam Menghadapi Ujian
Kemudian orang-orang beriman yang memperoleh kabar gembira selanjutnya adalah orang-orang yang sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan. Allah berfirman dalam Al Qur'an Surah Al baqarah ayat 155-157 : " Dan sungguh   akan   kami   berikan   cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sa­bar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah. Mereka mengucapkan " inna lillahi wa innaa ilahi raaji'uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk".
Siapa saja orang yang sabar, maka ia akan selalu dalam penjagaan, perlindungan dan pemeliharaan Allah dari semua yang ada dibelakangnya. Allah sudah menetapkan baginya perlindungan dan keselamatan di dunia dan layaklah ia dijanjikan surga dengan segala macam kenikmatan yang akan ia dapatkan di akhirat. Bahkan ia akan dikumpulkan bersama para syuhada, shidiqin, dan orang-orang yang telah diberikan kenikmatan oleh Allah. Sabar adalah keteguhan dalam berkehendak dan tekad, serta keteguhan dalam keimanan dan melaksanakan ibadah dengan penuh keikhlasan.

Tidak Menyekutukan Allah
Dalam Qur'an Surah al Zumar ayat 17-18, Allah berfirman : " dan orang-orang yang menjauhi thagut (yaitu) ti­dak menyembahnya dan kembali kepa­da Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepa­da hamba-hambaKu, yang mendengarkan perkataan lalu menikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah pe­tunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.
Di dalam dua ayat diatas, Allah mem­berikan kabar gembira kepada golongan orang beriman. Mereka akan diistimewakan dengan kekuatan yang layak diber­ikan kepada orang beriman. Kekuatan itu datang dari Allah. Kekuatan milik Allah. Rasul Nya dan orang-orang beriman. Jika seseorang sudah dapat mengecap maninya iman, maka ia tidak akan menyandarkan dirinya kepada sesuatu apapun kecuali kepada Allah Yang Esa. Bahkan dalam ruku', sujud dan shalatnya ia be gitu khusyuk di hadapan Tuhan pemilik Arasy yang maha Agung, raja diatas raja dan yang merajai hari pembalasan. Tuhan semesta alam.

Takwa
Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, diatasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benamya. Allah tidak akan memungkiri janjiNya. (QS Al Zumar : 20)
Ini adalah golongan orang mukmin yang telah dijanjikan surga yang pa­ling tinggi, sedangkan buah-buahannya begitu dekat. Allah menyifati mereka dengan ketakwaan dan keimanan yang sempurna dan selalu mengerjakan amal saleh dalam setiap sendi kehidupan. Adapun maksud takwa kepada Allah adalah ketakutan akan terperosok ke dalam murka Allah yang akan menimbulkan penderitaan di dunia dan akhirat, serta azab yang pedih di dalam api neraka. Mengenai hal ini, Rasulullah SAW bersabda " takutlah akan api neraka, sekalipun hanya dengan sebiji kurma ".

MEREKA YANG DIJANJIKAN SURGA MENURUT HADIST
Pada tulisan sebelumnya, kami coba menyajikan kriteria-kriteria yang harus dimiliki seseorang yang akan mengikuti tuntunan kabar gembira berupa surga yang dinukilkan lewat firman Allah S WT, pada kali ini kami menukilkan mereka yang dijanjikan surga dalam hadits.
Melalui serangkaian penjelasan hadits yang akan disampaikan nanti, membuktikan bahwa Allah SWT, begitu Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun, Maha Mulia, Maha Penerima Taubat kepada orang yang menghadapNya de­ngan hati yang selamat (qalb salim), mengerjakan amal saleh, iman yang benar (iman shadiq), berdoa, selalu beristiqhfar, selalu membaca tasbih, tahmid dan tahlil, dan bersedekah baik dengan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, dan menegakkan rukun Islam.
Hendaklah pada masa sekarang ini, setiap muslim selalu bemsaha untuk menjadi orang-orang yang dijanjikan surga, dengan menempuh jalan yang pernah ditempuh oleh orang-orang pada masa lalu yang telah dijanjikan surga. Berikut bebarapa perilaku yang dijanjikan surga menurut Hadits Rasulullah SAW:

Menyempurnakan Wudlu
Wudlu tidak hanya membersihkan jasmani semata, namunjuga dapat mem­bersihkan setiap muslim dari dosa-dosa yang pernah dilakukan.Abu Hurairah RA, bahwa rasulullah bersabda "Jika seorang muslim atau mukmin berwudlu lalu ia membasuh wajahnya, maka bersamaan dengan air atau tetesan air wudlu yang terakhir turut hanyut pula seluruh dosa yang disebabkan oleh penglihatannya. Jika ia membasuh kedua tangannya, maka bersa­maan dengan hanyutnya air atau tetesan terakhir air wudlu, maka turut hanyut pula semua dosa yang dilakukan oleh kedua tangannya. Begitu juga jika ia membasuh kedua kakinya, maka bersamaan dengan tetesan air atau tetesan air wudlu yang ter­akhir akan ikut hanyut semua dosa dari setiapkah kakinya, sehingga ia benar-benar bersih dari dosa-dosa". (Mukhtashar Shaih Muslim/121).

Menunaikan Rukun Islam
Anas bin Malik berkata, kami bem­saha untuk mencegah diri kami untuk menanyakan sesuatu kepada Rasulullah SAW. Namun kami dikagetkan oleh kedatangan seorang Arab Badui terpelajar yang bertanya kepada Rasulullah SAW. Ketika kami sedang menyimak pembicaraan Rasulullah, tiba-tiba ia bertanya," Utusanmu telah menemuiku, dia men­gaku bahwa Allah telah mengutusmu sebagai seorang rasul", Rasulullah bers­abda, "Benar". Ia bertanya lagi, "Kalau demikian, siapa yang menciptakan langit? Beliau menjawab, "Allah", "lalu siapa yang menciptakan bumi" Beliau men­jawab," Allah". 'Lalu siapa yang mngokohkan gunung-gunung dan menjadikan semua yang ada di dalamnya?", Beliau menjawab " Allah".
" Kalau begitu , apakah Allah yang telah mengutusmu itu yang tel­ah menciptakan langit dan bumi, serta mengokohkan gunung-gunung? ". "Be­nar Sekali". Ia berkata lagi, "Selain itu, utusanmu itu mengaku bahwa kau telah mewajibkan shalat lima waktu kepada kami sehari semalam." Belaiu menjawab, "Benar". "Mengeluarkan Zakat dari Harta Kami", Beliau menjawab, "Benar". " Mewajibkan menunaikan Ibadah haji bagi yang mampu melakukan perjalanan ke sana". Beliau menjawab, "Benar".
Ia pun mempercainya dan berkata, " Demi Dzat yang telah mengutusmu den­gan hak, aku tidaka akan menambah atau mengurangi dari kewajiban-kewajiban tadi, ". Nabi SAW bersabda, "Jika jujur, pasti ia akan masuk surga". (Mukhtashar Shahih Muslim/201).

Menunaikan Shalat Ashar dan Subuh Tepat waktu
Abu Bakr bin Amarah ibn Ruaibah meriwayatkan hadits dari Bapaknya, ia berkata, aku pernah mendengar Rasulul­lah SAW bersabda, " Api neraka tidaka akan membakar seseorang yang selalu shalat sebelum terbit dan terbenam matahari (yakni shalat subuh dan shalat ashar).

Mendirikan Masjid
Mahmud bin Labid berkata bahwa Ustman bin Affan RA, berencana untuk membangun mesjid namun orang-orang tidak menyetujuinya. Mereka lebih senang membiarkan masjid itu apa adanya. Lalu Ustman berkata, aku pernah men­dengar Rasulullah SAW, bersabda, " Sia­pa saja yang membangun masjid karena Allah, maka ia akan dibangunkan sebuah mmah kelak di surga".

Membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil
Abu Hurairah RA berkata, "Siapa saja orang yang membaca setiap selesai shalat, tasbih tiga puluh tiga kali (subhanallah 33), tahmid (alhamdulillah 33 x), takbir (Allahuakbar 33x), sehingga jumlah menjadi 99", lalu bersabda Beli­au" lalu ia menggenapkannya menjadi seratus dengan membaca' la ilaaha illallaahu wahda laa syariikalahu lahulmulku wa lahulhamdu wa huwa alaa kuli syaiin wadirrun", maka dosa-dosanya akan diampuni sekalipun sebanyak buih di lautan (Mukhtashar/314).

Mendatangi majlis Zikir
Salah satu kriteria yang menumt Had­its Rasul SAW bisa mendapatkan kabar gembira, yakni tipe manusia yang belum mati sudah masuk surga adalah seseorang yang mempunyai sifat mendatangi majlis Zikir. Fakta ini berdasarkan penyampaian Abu Hurairah RA, bahwa Rasul SAW bersabda " Allah memiliki malaikat yang suka melakukan perjalanan untuk mencari kebaikan. Para malaikat mencari Majlis Zikir. Jika mereka mendapatkan suatu majlis yang disana ada aktivitas zikir, mereka pun duduk bersama orang-orang yang berzikir. Lalu para malaikat satu sama lain saling membentangkan sayapnya, sehingga memenuhi tempat antara langit dan bumi. Jika Majlis itu telah bubar, mereka kembali naik ke lan­git". "Selanjutnya para malaikat bakan di tanya oleh Allah, sementara Allah leb­ih mengetahui akan hal itu". " Dari mana aja kalian", mereka menjawab, " Kami bam datang dari sisi sisi hamba Mu di bumi. Mereka bertasbih, bertakbir, bertahlil, bertahmid dan berdoa kepada MU". "Amereka meminta surga kepa­da MU". Allah bertanya lagi, "Apakah mereka pernah melihat surgaKu", Ma­laikat menjawab" Belum pernah wahai Tuhanku".
Ditanayakan lagi, "Bagaimana jika mereka melihat SurgaKU?, Malaikat menjawab, "Pasti mereka akan meminta perlindungan dari MU wahai Tuhan Kami", " Meminta perlindungan dari Apa?", tanya Allah, Jawab malaikat, " Dari api neraka", Allah bertanya lagi, " Apakah mereka per­nah melihat neraka?", Jawab malaikat, "Belum". " Lalu bagaimana kalau mereka melihat nerakaKu",
Malaikat menjawab, "Pasti mereka akan meminta ampun kepada Mu". Allah pun berfirman " Sungguh aku telah mengampuni mereka, memberikan semua yang mereka minta, dan memberikan per­lindungan". Rasul SAW bersabda, " Para malaikat itu berkata, " wahai Tuhanku di antara mereka ada seorang yang berlumuran dosa, ketika ia melewati majlis itu , ia pun duduk bersama mereka", Allah berfirman " Akupun telah mengampuni orang itu, karena mereka semua adalah kaum yang tidak akan mencelakakan temannya," (Mukhtashar 1890)

Shalat Sunat
Golongan lain yang bisa mendapat­kan kabar gembira, adalah mereka yang melakukan shalat sunat dua belas rakaat sehari semalam, berdasarkan riwayat ummu Habibah Istri Nabi SAW, " Ti­dak ada seorang pun dari seorang hamba mengerjakan shalat sunat sebanyak dua belas rakaat setiap hari siang dan malam , melainkan Allah akan membuatkan se­buah rumah baginya di Surga."(Mukhtas har/370).

Tujuh Golongan yang dilindungi AllahAda beberapa petunjuk yang disam­paikan Nabi SAW, yakni mereka yang mendapatkan berita gembira, yakni tujuh golongan yang dilindungi Allah di hari dimana tiada pertolongan selain Nya, tujuh golongan yang dimaksud adalah Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah , orang laki-laki yan g hatinya tergantung di mas­jid sekalipun ia telah kel;uar dari masjid, dua orang pemuda yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah dalam keadaan seperti itu, orang laki-laki yang diajak wanita yang berkedudukan dan cantik, namun dia menjawab' aku takut kepada Allah Rabbul Aqlamin, orang laki-laki yang menyebut nama Allah kala sendirian hingga kedua matanya menangis, dan orang laki-laki yang mengeluarkan sedekah, lalu ia merahasiakan tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan tangan kanannya". (Mukhtashar/537).

Sedekah
Salah satu golongan yang dijanjikan kabar gembira bempa surga, adalah golongan orang yang gemar bersedekah. Dalam sebuah Hadits Nabi bersabda bahwa seseo­rang pernah bersedekah ke pelacur, kemudian ia bersedekah pada hari yang lain ke orang kaya, pada malam yanvg lain juga dia bersedekah kepada pencuri. Kemudian orang itu berdoa ' Segala puji bagi Allah, yang (mudah-mudahan memberikan ke­baikan kepada) wanita pelacur, orang kaya, dan pencuri. "Adapun sedekahmu telah aku terima. Adapun sedekah yang diberikan kepada pelacur, mudah-mudahan saja ia bisa menahan diri dari perbuatan lacur, aku memberikan kepada orang kaya, mu­dah-mudahan saja ia tersadarkan untuk menginfakkan dari sebagian diberikan Allah kepadanya, sedangkan sedekah kepada pencuri mudah-mudahan ia bisa menahan diri dari mencuri. (Mukhtashar/547). Pada bagian lain Abu Hurairah meriwayatkan Rasul bersabda "Siapa saja yang bem­saha dengan tangannya sendiri karena kemiskinan dan kemelaratan , maka ia ibarat orang yang berjuang di jalan Allah (Mukhtashar 1078) 

Haji Mabrur
Golongan yang dijanjikan kabar gembira dari Allah berupa jaminan surga, yakni orang yang menjalankan rukun Islam, berangkat ke Baitullah, seperti yang disampaikan Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda "Antara umrah yang satu kepada umrah yang lagi bisa menjadi penebus terhadap dosa yang telah dilakukan. Sedangkan haji mabrur tidak ada lagi balasan yang setimpal kecuali surga

Jihad Di Jalan Allah
Dalam Mukhtashar 1071 pengertian Jihad selalu diikuti dengan Keimanan, Keislaman, mengakui Muhammad se­bagai nabi dan rasul, sebagaimana yang disampaikan Abu Sa'id al Khudriy, bah­wa Rasul bersabda" wahai Abu Sa'id sia­pa saja orang yang Ridha Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, Mu­hammad sebagai nabinya, maka layaklah ia mendapatkan surga, selanjutnya beli­au bersabda "Selain itu, Allah pun akan mengangkat seorang hamba hingga ser­atus derajat di Surga. Antara dua derajat (tingkatan di surga) jaraknya antara langit dan bumi. Said bertanya lagi siapa itu ya Rasul, rasul Bersabda " Orang yang berjihad di jalan Allah, orang yang berjihad di jalan Allah.
Menjadi saksi yang Jujur
Menjadi saksi yang jujur adalah merupakan barang langka sekarang ini, tidak heran keadaan ini sudah diprediksikan Rasul 1500 tahun yang lalu" Siapa saja yang Allah meminta kesaksian kepadan­ya dengan kesaksian yang sebenamya , maka ia akan berada para tempat para syuhada sekalipun ia mati diatas tempat tidurnya. (mukhtashar/1078)
Rahmat dan Kasih sayang Allah
Allah memiliki seratus rahmat (kasih sayang). Satu Rahmat diberikan kepada jin, manusia, binantang,dan singa. Den­gan rahmat itu mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Sedangkan sembilan puluh sembilan rahmat milik Allah akan dicurahkan Allah kepada hamba-hambanya.(mukhtasar 1924).