Dan karena banyak sekali satu faedah yang mengandung beberapa faedah, maka seharusnya lebih dari seratus faedah, yaitu:
1. | Dzikir menjauhkan diri dari syetan sekaligus menghancurkan kekuatannya. | ||||
2. | Dzikir menyebabkan disukai Allah s wt.. | ||||
3. | Dzikir menjauhkan kerisauan dan kesedihan hati. | ||||
4. | Dzikir melapangkan dan menggembirakan hati. | ||||
5. | Dzikir menguatkan jasmani dan ruhani. | ||||
6. | Dzikir menerangi wajah dan hati. | ||||
7. | Dzikir menarik rezeki. | ||||
8. | Ahli dzikir akan dipakaikan pakaian kewibawaan dan kemanisan. Dengan melihatnya, timbul rasa gentar. Dan orang yang melihatnya merasakan kedamaian. | ||||
9. | Dzikir menimbulkan kecintaan kepada Allah swt. Dan cinta adalah ruh Islam pusat agama, juga sumber kebahagiaan serta keselamatan. Barangsiapa ingin mencapai kecintaan sejati kepada Allah, perbanyaklah dzikir. Sebagaimana bermudzakarah, adalah pintu ilmu, maka dzikir adalah pintu cinta kepada Allah swt. | ||||
10. | Dzikir akan membuahkan muraqabah, sehingga menyampaikan kita kepada ihsan. Dengan ihsan, seseorang seakan-akan melihat Allah swt. dalam ibadahnya (inilah tuj uan terakhir para sufi). | ||||
11. | Dzikir adalah alat kembali kepada Allah swt.. Membawa seseorang menyerahkan diri kepada Allah, sehingga secara perlahan-lahan Allah swt. menjadi tempat perlindungan dan bentengnya dari segala hal. Ia senantiasa berlindung kepada-Nya dari setiap musibah. | ||||
12. | Dzikir mendekatkan seseorang kepada Allah swt.. Sejauhmana seseorang memperbanyak dzikrullah, maka sejauh itulah ia dapat mendekati Allah Ta'ala. Dan sejauhmana ia melalaikan dzikrullah, maka sejauh itulah ia jauh dari Allah Ta'ala. | ||||
13. | Dzikir adalah pintu ma'rifatullah. | ||||
14. | Dzikir dapat memasukkan ke dalam hati dan diri seseorang, kehebatan dan kebesaran Allah swt. Dan sebagai alat untuk menggairahkan kehadiran diri bersama Allah swt. | ||||
15. | Dzikir penyebab seseorang diingat Allah swt., sebagaimana firman-Nya, "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu." (Al-Baqarah: 152) Dan dalam hadits disebutkan:
"Barangsiapa mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku."
Ayat dan hadits di atas telah ditulis penjelasannya pada lembaran sebelumnya. Selain satu fadhilah ini, maka cukuplah sebagai kehormatan dan kemuliaan dzikrullah. Apalagi masih banyak fadhilah lain.
| ||||
16. | Dzikir menghidupkan hati. Ibnu Taimiyyah rah.a. berkata, "Pengaruh dzikir terhadap hati, seperti pengaruh air terhadap ikan." Dapat dibayangkan, bagaimana ikan dapat hidup tanpa air. | ||||
17. | Dzikir adalah makanan hati dan ruh, apabila keduanya tidak mendapatkan rezeki tersebut, maka seperti badan yang tidak mendapatkan makanan. | ||||
18. | Dzikir membersihkan hati dari karat. Sebagaimana hadits menyebutkan; 'Segala sesuatu itu akan berkarat. Dan karat hati adalah hawa nafsu dan lalai. Maka dzikir bermanfaat untuk membersihkannya. | ||||
19. | Dzikir menjauhkan diri dari kesusahan dan kesalahan. | ||||
20. | Dzikir menjauhkan diri dari rasa keterpencilan dari Allah Seseorang yang lalai akan Allah tanamkan rasa keterasingan dalam hatinya. Hanya dengan berdzikir, semua itu akan hilang. | ||||
21. | Jika seseorang berdzikir kepada Allah swt., maka dzikir itu akan menyebut-nyebut namanya di empat penjuru Arsy. | ||||
22. | Jika seseorang mengingat Allah swt. ketika senang, maka Allah swt. akan mengingatnya ketika susah. | ||||
23. | Dzikir adalah alat untuk menyelamatkan diri dari adzab Allah swt.. | ||||
24. | Dzikir merryebabkan sakinah dan rahmat turun. Para malaikat menaungi majelis dzikir. | ||||
25. |
Dengan dzikir, lidah seseorang terjauh dari ucapan-ucapan dosa, ' seperti; ghibah, memaki, berbohong, perkataan kotor, dan sia-sia.
Sesuai dengan kenyataan, orang-orang yang sibuk berdzikir, akan terselamat dari prilaku tersebut. Sebaliknya, lidah yang tidak dibiasakan berdzikir, akan mudah terjerumus ke dalam perilaku tercela itu.
| ||||
26. | Majelis dzikir adalah majelis malaikat. Majelis lalai dan sia-sia adalah majelis syetan. Terserah masing-masing, memilih mana yang disukainya. Masing-masing menyukai sesuai sifat dan kesukaannya. | ||||
27. | Dengan dzikir, seseorang akan beruntung, juga orang-orang yang bersamanya. Sebaliknya, orang-orang yang menyia-nyiakan waktu adalah orang jahat dan celaka, juga orang-orang yang bersamanya. | ||||
28. |
Pada hari Kiamat, ahli dzikir akan selamat dari bencana dan penyesalan. Sebuah hadits menyebutkan bahwa setiap majelis yang kosong dari dzikir, menyebabkan penyesalan dan kerugian pada hari Kiamat.
| ||||
29. | Pada hari Kiamat, orang yang berdzikir kepada Allah swt. menyendiri, dan menangis, akan mendapat naungan di bawah Arsy Ilahi, ketika seluruh manusia sedang dihisab dan kepanasan yang sangat menyiksa. | ||||
30. | Ahli dzikir akan mendapat karunia melebihi orang yang berdoa. Sebuah hadits menyebutkan; Barangsiapa sibuk berdzikir, sehingga tidak sempat berdoa, maka ia akan diberi yang lebih baik daripada orang yang berdoa. | ||||
31. | Walaupun dzikir adalah ibadah ringan, namun memiliki keutamaan terbesar. Karena menggerakkan lidah, lebih mudah daripada menggerakkan anggota badan. | ||||
32. | Dzikir adalah tanaman surga. | ||||
33. | Tiada janji karunia, dan ampunan yang Allah swt. berikan melebihi janji dzikir. Sebuah hadits menyebutkan, "Barangsiapa dalam sehari membaca seratus kali; Laa Ilaaha Illallahu Wahdahuula Syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'ala kulli syaiin qodirrin
Maka Allah akan memberinya pahala seperti pahala memerdekakan seratus budak. Dituliskan dalam catatan amalnya seratus kebaikan, dihapuskan darinya seratus keburukan dan ia akan dijaga hingga sore hari dari segala gangguan syetan. Dan tiada orang yang lebih baik darinya, kecuali orang yang berbuat lebih dari itu. Banyak lagi hadits yang menyatakan bahwa dzikir adalah amal paling utama (dan diantara hadits-hadits tersebut banyak yang ditulis dalam risalah ini).
| ||||
34. |
Orang yang selalu membiasakan dirinya dengan dzikir, akan terhindar dari lupa diri. Lupa diri dapat menjadikan diri sebagai orang yang celaka dunia dan akherat. Karena orang yang melalaikan dirinya atau keperluannya, sebabnya adalah dia telah melupakan Allah Ta'ala. Sebagaimana firman Allah swt.:
Jika seseorang melupakan dirinya sendiri, maka ia akan lalai pada kemaslahatan pribadinya dan ini akan menjadi sebab kehancurannya. Seperti seseorang yang memiliki sawah atau kebun, lalu ia lupa dan tidak mempedulikannya, maka tidak heran jika sawah dan kebunnya rusak, dan tidak memberikan keuntungan apapun kepadanya. Seseorang akan selamat dari hal ini jika ia senantiasa menjaga lidahnya dengan dzikir. Dzikir akan menjadi kecintaannya. Seperti seseorang yang sangat haus, ia sangat menginginkan dan merindukan air. Seperti seseorang yang lapar, sangat merindukan makanan. Seperti seseorang ketika panas dan dingin, ia sangat memerlukan tempat tinggal dan pakaian. Demikian pula dzikrullah, yang sangat diperlukan daripada segalanya. Jika tidak ada seluruh keperluan tersebut, akan binasa tubuhnya. Dan bila ini dibanding dengan kehancuran ruh dan hati tidak ada apa-apanya.
| ||||
35. | Dzikir meningkatkan derajat manusia, baik di tempat tidurnya, di pasar saat sehat, saat sakit, maupun saat sibuk dengan kesenangan. Dan tidak ada satu pun yang bisa menjadi sebab kenaikan derajat setiap waktu seperti dzikir ini. Sehingga seorang yang hatinya telah dipenuhi nur dzikir, saat tidur pun dia akan lebih baik daripada orang bangun malam yang lalai. | ||||
36. |
Nur dzikir orang yang selalu berdzikir akan selalu menyertainya baik ketika di dunia, di kubur maupun di shirat. Dan nur tersebut akan terus berada di depan orangnya sebagai petunjuk. Sebagaimana firman Allah swt.,
"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami memberinya cahaya, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah manusia, seperti orang yang berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya?" (Al-An'am: 122).
Golongan pertama dalam ayat tersebut ialah kaum mukminin. Yang beriman kepada Allah swt. mencintai-Nya, mengenal-Nya, dan menyibukkan diri dengan dzikir, maka mereka akan bersinar. Dan golongan kedua ialah orang-orang yang tidak memiliki ini semua. Pada hakekatnya, nur tadi sangat berharga. Dengan nur tersebut seseorang akan mendapat kesuksesan sejati. Untuk itulah, Nabi saw. selalu berdoa dengan sangat berlebihan agar setiap sendi dan anggota tubuhnya diberikan cahaya. Banyak riwayat yang menyebutkan doa-doa beliau, diantaranya yaitu; "Ya Allah berikanlah nur pada dagingku, nur pada tulang-tulangku dan nur pada hatiku, nur pada urat-uratku, nur pada rambut, nur pada kulitku, nur pada mataku, nur pada telingaku, nur dari arah atasku, nur dari arah bawahku, nur dari arah kananku, serta nur dari arah kiri dan nur dari arah depanku serta nur dari belakangku, dan jadikanlah semua dalam diriku itu nur (cahaya). Dan jadikanlah diriku sebagai nur."
Dan cahaya ini dapat dicapai sesuai amal masing-masing. Bahkan ada sebagian orang yang karena amal baiknya, nurnya demikian bercahaya seperti cahaya matahari. Pada hari Kiamat, wajahnya pun akan bersinar demikian.
| ||||
37. | Dzikir adalah asal usul ilmu tasawuf. Dan sebagai kebiasaan para sufi. Barangsiapa terbuka pintu dzikirnya, maka ia akan terbuka pula pintu menuju Allah swt.. Barangsiapa telah mencapai Allah swt., Apa pun yang ia inginkan ia dapatkan. Di sisi Allah swt. tidak ada kekurangan suatu apapun. | ||||
38. | Dalam hati manusia terdapat suatu ruangan yang tidak akan terpenuhi kecuali dengan dzikir. Dan jika hati mulai berdzikir, maka tidak hanya ruangan hati saja yang akan terpenuhi, bahkan ia akan hidup makmur, dan bahagia. Menjadi kaya, walaupun tanpa harta terhormat, walau pun tanpa massa dan keluarga, penguasa tanpa kerajaan. Sebaliknya, orang yang lalai dari dzikir, meskipun banyak harta, keluarga, dan kekuasaan, namun ia tetap dalam keadaan hina. | ||||
39. | Dzikir menyatukan yang berpisah, dan memisahkan yang bersatu, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Menyatukan yang berpisah, maksudnya; Hati seseorang yang sedih, risau, pikiran yang tidak tahu ke mana tujuannya, disatukan dalam ketenangan dan ketentraman. Dan memisahkan yang bersatu, maksudnya; Seseorang yang bersatu dengan nikmatnya dosa, akan diceraiberaikan. Dan pasukan syetan yang menuntunnya pun akan diceraiberaikan. Dan akherat yang jauh, akan didekatkan. Dan dunia yang dekat, akan dijauhkan. | ||||
40. | Dengan dzikir, hati yang sedang tidur akan dibangunkan, yang lalai akan tersadar. Jika hati tidur, maka ia akan mengalami kerugian demi kerugian. | ||||
41. | Dzikir adalah pohon yang berbuah ma'rifatullah. Ahli sufi mengistilahkan; 'menghasilkan buah ahwal dan maqomat'. Sejauhmana dzikir diperbanyak, maka sejauh itu pula akar pohonnya di surga semakin kuat. Bertambah kuat akarnya, bertambah banyak buahnya. | ||||
42. |
Dzikir mendekatkan seseorang dengan Allah swt., Yaitu Dzat yang selalu disebut-sebut. Sehingga akan mendapatkan maiyatullah (kebersamaan Allah). Sebagaimana firman-Nya,a
"Sesunguhnya Allah beserta orang-orangyangbertakwa." Disebutkan dalam sebuahhadits:
"Aku akan bersama hamba-Ku selama ia berdzikir kepada-Ku."
Allah berfirman dalam hadits Qudsi; 'Orang yang berdzikir kepada-Ku ialah orang-Ku, dan Aku tidak akan menjauhkan dirinya dari rahmat-Ku. Jika ia bertaubat atas dosa-dosanya, maka Aku akan mencintainya. Dan jika ia tidak bertaubat atas dosa-dosanya, maka Aku akan menjadi tabibnya, sehingga ia akan Kuberi kesusahan demi kesusahan agar ia bersih dari dosa-dosanya." Jelasnya, bahwa dengan dzikir, Allah swt. Akan selalu menyertainya. 'Allah akan selalu menyertainya'bermakna; Tiada yang lebih dekat dari derajat ini. Hakekat ini tidak bisa dilukiskan melalui lisan maupun tulisan. Hanya orang-orang yang asyik dengan Allah swt. sajalah yang dapat mengetahui dan merasakan kelezatannya.
"Ya Allah, berikanlah kepadaku sedikit darinya."
| ||||
43. | Pahala dzikir menyamai pahala memerdekakan hamba sahaya, menyamai pahala infak dan jihad fisabilillah, menyamai (Penjelasannya banyak disebutkan sebelumnya, dan akan diriwayatkan kemudian). | ||||
44. | Dzikir adalah akar syukur. Barangsiapa tidak berdzikir kepada Allah, niscaya tidak mampu bersyukur. Sebuah hadits menyebutkan, Nabi Musa as. berkata kepada Allah swt., "Ya Allah, Engkau telah banyak memberi kami, maka beritahukanlah kepadaku bagaimanakah cara mensyukurinya." Allah swt. berfirman, "Sebanyakmanakamumengingat-Ku, makasebanyak itulah syukurmu kepada-Ku." Di lain riwayat Nabi Musa as. berkata," Ya Allah, bagaimana kami bisa bersyukur sesuai dengan hak-Mu?" Allah swt. berfirman, "Hendaknya lidahmu senantiasa basah dengan dzikir." | ||||
45. | Orang yang paling bertakwa di sisi Allah swt. ialah orang yang senantiasa menyibukkan diri dengan berdzikir. Karena puncak ketakwaan ialah surga. Dan puncak dzikir ialah kebersamaan dengan Allah swt. | ||||
46. | Dalam hati manusia terdapat suatu kekerasan yang sulit dilunakkan kecuali dengan dzikrullah. | ||||
47. | Dzikir adalah obatpenyakit-penyakit hati. | ||||
48. | Dzikir adalah akar kecintaan kepada Allah swt. Dan melalaikanny a adalah akar permusuhan dengan Allah swt.. | ||||
49. | Tiada yang dapat menambah nikmat Allah swt., dan dapat menghindarkan diri dari siksa Allah swt. kecuali dzikrullah. | ||||
50. | Orang yang selalu berdzikrullah, akan selalu dicucuri rahmat-Nya, dan para malaikat selalu mendoakannya. | ||||
51. | Barangsiapa menghendaki kenikmatan duduk di taman-taman surga ketika hidup di dunia, maka hendaklah duduk di majelis dzikir. Karena maj elis dzikir adalah taman-taman surga.a | ||||
52. | Majelis dzikir adalah majelis para malaikat (sebagaimana telah disebutkan dalam hadits-hadits yang telah lalu). | ||||
53. | Allah swt. membanggakan orang-orang yang selalu berdzikir di hadapan majelis para malaikat. | ||||
54. | Orang yang selalu berdzikir, akan masuk surga dengan tersenyum-senyum. | ||||
55. | Seluruh amalan telah ditetapkan semata-mata untuk berdzikir. | ||||
56. | Amalan yang paling utama adalah amalan yang paling banyak mengandung dzikrullah. Semua amalan akan mencapai keutamaan, sebanyak mana dzikir di dalamnya. Puasa akan lebih utama jika disertai dengan banyak dzikir. Haji akan lebih utama jika disertai dengan banyak berdzikir. Begitu pula dengan jihad, dan amalan lainnya. | ||||
57. | Dzikir adalah pengganti ibadah-ibadah nafil (sunah). Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits, bahwa serombongan orang miskin datang dan mengadu kepada Rasulullah saw., mereka berkata, "Orang-orang kaya telah memborong banyak pahala dengan harta mereka. Mereka shalat- dan puasa sebagaimana kami shalat. Mereka berpuasa sebagai-mana kami berpuasa. Tetapi karena harta mereka, mereka mampu melebihi kami dengan mengerjakan haji, umroh, jihad, dan sebagainya." Nabi saw. bersabda, "Maukah saya beritahukan kepada kalian suatu amalan yang kalian tidak akan terkejar oleh mereka. Kecuali jika mereka mengamalkan apa yang kamu amalkan?" Selanjutnya beliau saw. bersabda, "Hendaklah setiap setelah shalat bacalah Dengan demikian, Nabi saw. telah menyatakan bahwa dzikir tersebut sama dengan haji, umroh, dan jihad. | ||||
58. | Dzikir sangat membantu ibadah-ibadah lainnya. Dengan memperbanyak dzikir, maka ibadah-ibadah lainnya akan lebih disukai Allah, terasa lebih mudah dan dapat merasakan kelezatan beribadah. Tidak ada lagi kesusahan dan keberatan dalam ibadah. | ||||
59. | Dengan dzikir setiap kesusahan akan menjadi mudah. Dan di setiap kesulitan ada jalan keluarnya, setiap beban akan menjadi ringan, dan Allah swt. akan menghilangkan musibah. | ||||
60. | Dzikir menghilangkan rasa takut dan merubahnya menjadi ketenangan. Salah satu usaha khusus untuk menghilangkan rasa takut adalah dengan dzikir. Dzikir akan menimbulkan pengaruh khusus. Sejauhmana seseorang memperbanyak dzikirnya, maka sejauh itulah ia akan mencapai ketenangan serta ketentraman, dan ketakutan pun akan hilang. | ||||
61. | Dengan dzikir, seseorang akan memperoleh kekuatan khusus. Dengan kekuatan dzikir, kesulitannya akan mudah diatasi. Karena beratnya menggiling gandum, dan kesulitan dalam pekerjaan sehari-hari, Fatimah r.ha. meminta hamba sahaya kepada Rasulullah saw., Beliau saw. menyuruhnya agar membaca; Subhannallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 34 kali, sebelum tidur pada malam hari. Beliau saw. bersabda, "Ini lebih baik dari hamba sahaya yang kamu minta." | ||||
62. | Di akherat, orang-orang yang beramal akan saling berlomba. Dan ahli dzikirlah yang terdepan. Umar Maula Gufroh rah. a. berkata, "Pada hari Kiamat, ketika berlangsung pembagian pahala atas setiap amal manusia, banyak orang yang akan menyesal. Mereka berkata kepada diri sendiri, "Mengapa saya tidak berusaha menjaga dzikir, amalan yang termudah dikerjakan?" Nabi saw. juga bersabda, "Para mufarrid telah mendahului di depan." Sahabat bertanya, "Siapakah mufarrid itu, ya Rasulullah?" Jawab Nabi saw., "Orang yang berdzikir sebanyak-banyaknya, dengan dzikir semuabeban menjadi ringan." | ||||
63. | Ahli dzikir telah dibenarkan oleh Allah swt. dan Dia nyatakan kebenaran kata-katanya. Dan orang yang Allah sendiri nyatakan kebenarannya tidak akan tergolong ke dalam orang-orang penipu. Sebuah hadits menyebutkan, Jika seorang hamba mengucapkan 'Laa ilaaha illallahu Allahu Akbar', maka Allah swt. menjawab, "Hamba-Ku berkata benar, tiada yang patut disembah kecuali Aku, dan Akulah yang maha Besar." | ||||
64. | Orang yang berdzikir akan dibangunkan rumah baginya di surga, dan jika ia berhenti dari berdzikir, maka para malaikat akan berhenti dari pembangunan rumah tersebut. Jika dikatakan kepada para malaikat, "Mengapa kalian berhenti membangun rumah si fulan?" Jawab mereka, "Biaya pembangunannya belum datang." Disebutkan dalam suatu hadits. "Barangsiapa membaca tujuh kali, akan dibangun baginya sebuah kubah di surga." | ||||
65. | Dzikir adalah penghalang api neraka. Seseorang yang terpaksa harus memasuki neraka karena dosa-dosanya, maka dzikir menjadi pelindungnya. Sebanyakmana ia berdzikir, maka sekuat itu pula perlindungannya. | ||||
66. | Para malaikat akan beristighfar untuk para ahli dzikir. Diriwayatkan oleh Amr bin Al-'Ash ra., "Jika seseorang mengucapkan;
atau
Maka malaikat akan mendoakan: Ya Allah ampunilah ia | ||||
67. | Gunung atau medan yang digunakan untuk berdzikir di atasnya, akan membanggakan diri dari bumi atau tempat lainnya. Suatu riwayat menceritakan bahwa gunung akan saling bertanya di antara mereka, "Adakah orang yang berdzikir lewat di atasmu?" Jika dij awab, ada, maka ia akan senang sekali. | ||||
68. | Dengan memperbanyak dzikir berarti dirinya sudah terjamin dari sifat-sifatmunafik. Karena Allah swt. telah berfirman;
"Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (An-Nisa:142).
Ka'ab Akhbar berkata, "Barangsiapa memperbanyak dzikir, maka akan terbebas dari sifat munafik."
| ||||
69. | Jika dzikir dibandingkan, sesungguhnya dzikir memiliki kemanisan dan kelezatan istimewa yang tidak ada pada amalan lainnya. Jika dzikir hanya memiliki keutamaan ini saja, tanpa keutamaan lainnya, itu pun sudah sangat mencukupi. Malik bin Dinar rah.a. berkata, "Orang yang biasa merasakan kelezatan, tidak akan menjumpai kelezatan yang melebihi kelezatan dzikrullah." | ||||
70. | Wajah orang yang selalu berdzikir di dunia ini akan selalu terlihat berseri-seri dan di akherat waj ah itu akan menj adi nur baginya. | ||||
71. |
Barangsiapa selalu memperbanyak dzikrullah baik di jalan, di rumah, dalam safar, maka pada hari Kiamat ia akan memiliki banyak saksi yang akan membelanya. Mengenai hari Kiamat Allah swt. telah menggambarkan dengan firman-Nya:
"Pada hari itu bumi menceritakan kabarnya." (Al-Zalzalah: 4) Maksud ayat di atas, sabda Nabi saw. kepada para sahabat, "Apakah kalian mengetahui kabar apakah itu?" Para sahabat berkata "Kami tidak tahu." Nabi saw. bersabda, "Setiap perbuatan lelaki ataupun wanita di muka bumi ini (baik ataupun buruk) akan diceritakan oleh bumi. Ia akan berkata, 'Pada waktu ini dan itu ia telah berbuat ini dan itu di atasku." Oleh karena itu, banyak tempat yang akan menj adi saksinya kelak
| ||||
72. | Selama lidah sibuk dengan dzikir, maka selama itulah ia akan terhindar dari kesia-siaan, bohong, ghibah, dan sebagianya. Karena lidah tidak berdiam saja, sibuk dengan berdzikir atau dengan kesia-siaan. Demikian juga hati, jika hatinya tidak sibuk dengan mencintai Allah swt., maka hatinya akan sibuk mencintai makhluk | ||||
73. | Syetan adalah musuh manusia yang nyata. Setiap waktu ia berusaha menjerumuskan manusia ke dalam kekhawatiran dan was-was dengan berbagai cara. Syetan mengerumuni dari segala arah. Jika seseorang mempunyai banyak musuh yang selalu mengepungnya, tentu setiap musuh menghendaki jika ada kesempatan untuk menyerangnya. Dan tidak ada senjata untuk mencegah syetan kecuali dzikrullah. Banyak hadits yang menyebutkan tentang doa-doa untuk menjauhkan godaan syetan. Dan jika doa-doa tersebut dibaca sebelum tidur, maka akan terpelihara semalam suntuk. |