Keagungan dan Keistimewaan yang terdapat di Bulan Ramadhan

Diantaranya terdapat suatu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Lebih lengkapnya silahkan melanjutkan untuk membaca.

Bulan Ramadhan yang pada masanya Alqur’an diturunkan sebagai penunjuk bagi ummat manusia dengan ayat-ayatnya yang jelas dan dengan apa yang terkandung dalamnya dari banyak hikmah dan hukum-hukum untuk menuntun manusia kepada jalan yang hak dan benar dan menjauhkannya dari jalan yang bathil.

Alqur’an mulai diturunkan di malam Lailatul qadar, diturunkannya sekaligus ke langit bumi dan kemudian diturunkannya berangsur-angsur ke bumi.

Bersabda Rasulullah saw. :

Kitabnya Nabi Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, kitab Taurat untuk Nabi Musa pada hari keenam, kitab Injil untuk Nabi Isa pada hari ketigabelas, kitab Zabur untuk Nabi Dawud pada hari kedelapanbelas dan Alqur’an pada hari keduapuluh empat.

Bahwa diturunkannya kitab-kitab suci itu dalam bulan Ramadhan menunjukkan keistimewaannya bulan tersebut ditambah dengan kewajiban berpuasa.

Hadis Tentang Bulan Ramadhan


Diriwayatkan oleh Abuhurairali r.a. bahwa Rasulullah bersabda :
Hina-dinalah seseorang yang mendengar namaku disebut dan tidak membaca selawat dan salam untukku, dan hina-dinalah seseorang yang masih mempunyai kedua atau salah-satu dari orang tuanya tetapi tidak berbuat untuk mereka sesuatu yang karenanya dapat masuk syurga dan hina-dinalah seseorang yang berada dalam bulan Ramadhan dari semula hingga berakhir sebelum ia memperoleh pengampunan dosa : Karena Ramadhan adalah bulan rahmat dan pengampunan dosa dari Allah swt. maka bila ia tidak memperoleh pengampunan dalam bulan itu ia adalah seorang yang rugi.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda :
Barangsiapa membaca selawat untukku seratus kali pada hari Jumahat, ia akan datang di hari Qiamat dengan bercahaya, cahaya mana dapat menjangkau semua makhluk: jika dibagi kepada mereka.

Bersabda Rasulullah saw. :
Barangsiapa bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan diharamkan oleh Allah api neraka menyentuh jasadnya.

Bersabda Rasulullah saw. :
Berfirmanlah Allah swt. pada malam pertama bulan Ramadhan : Barangsiapa mencintai Aku, Aku mencintainya, barangsiapa meminta padaKu, Aku memberinya dan barangsiapa meminta ampun padaKu, Aku akan mengampuninya untuk kehormatan bulan Ramadhan, maka diperintah oleh Allah swt. kepada para malaikat pencatat agar mencatat amal kebajikan mereka dan tidak mencatat kebalikannya dan oleli Allah di-ampunilah dosa-dosa mereka yang lalu.

Diriwayatkan bahwa kitab Nabi Ibrahim as. diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, Taurat pada malam keenam tujuh ratus tahun sesudah Kitab Ibrahim, Zabur pada malam ke-duabelas Ramadhan lima ratus tahun sesudah Taurat, Injil pada malam kedelapanbelas Ramadhan seribu duaratus tahun sesudah Zabur dan Al-Qur’an pada malam keduapuluh tujuh Ramadhan enam ratus tahun sesudah Injil. (Kitab Alhayat).

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra. bahwa beliau mendengar Rasulullah saw. bersabda :
Bila ummatku mengetahui apa yang terkandung dalam bulan Ramadhan tentu mereka mengharapkan Ramadhan berlangsung setahun penuh.

Karena dalam bulan Ramadhan kebajikan terkumpul, ibadah terkabul, do‘a-do‘a keterima, dosa-dosa terampuni dan syurga merindukan mereka yang akan menghuninya.

Berkata Dawud Altha’i : Tertidurlah aku pada malam pertama bulan Ramadhan maka terlihatlah syurga didepan mataku seakan-akan aku duduk ditepi suatu sungai dari mutiara dan yaqut kemudian terlihat olehku bidadaii-bidadari syurga dengan wajah berseri-seri sebagai cahaya matahari, kemudian aku bersyahadat : Laailaahaillallah, dijawab oleh mereka dengan bersyahadat pula sambil berkata : Kita para bidadari adalah untuk yang memuji-muji Tuhan, berpuasa ber-ruku’ bersujud di dalam bulan Ramadhan.

Bersabda Rasulullah saw. :
Syurga rindu kepada empat orang : Pembaca Qur’an, pengekang lidah, pemberi makan kepada orang-orang lapar dan yang berpuasa di dalam bulan puasa Ramadhan.

Diriwayatkan apabila bulan sabit terbit menandakan permulaan bulan Ramadhan maka berteriaklah Arsy, Kursi dan Malaikat sambil berkata : Bahagialah ummat Muhammad saw. dengan apa yang tersedia bagi mereka berupa kemulyaan dari Allah swt, matahari, bulan, bintang-bintang, burung-burung diudara, ikan-ikan dalam air dan semua makhluk yang bernyawa kecuali syaitan yang terkutuk semuanya memintakan ampun bagi ummat Muhammad di waktu siang dan malam, sehingga tidak seoiangpun dari mereka ketinggalan dan luput dari pengampunan Allah swt. dan Allah berfirman kepada malaikatnya : Tujukanlah pembacaan salawat dan tasbihmu untuk ummat Muhammad saw.

Menurut ceritera sahibul hikayah : bahwa ada seorang bernama Muhammad yang tidak pernah melakukan sembahyang kecuali dalam bulan Ramadhan. Jika tiba bulan Ramadhan ia mengenakan pakaian-pakaian yang bagus dan membersihkan dirinya dengan wewangian, serta dengan tekun melakukan sembahyang lima waktu serta sembahyang qodha melunasi hutang sembahyangnya. Sesudah ia wafat, ia dilihat oleh seorang sahabatnya dalam impian dan ditanyakan ganjaran apa yang ia peroleh dari Allah? Ia menjawab bahwa Tuhan telah mengampuni segala dosanya berkat hormatnya dan pengagungannya akan bulan Ramadhan, karena bulan Ramadhan adalah buian taubat, rahmat dan barakah.

Diriwayatkan oleh Saiyidina Umar ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda :

Jika salah seorang dari pada kamu bangun dari tidurnya dalam bulan Ramadhan, maka selagi ia berbaring di tempat tidurnya berpaling ke kanan dan ke kiri, berkatalah Malaikat padanya : Bangunlah, Allah memberkahi dan memberi rahmat padamu. Dan jika ia berdiri dengan niat akan melakukan sembahyang, maka berkatalah tempat tidurnya: Ya Allah berilah ia tempat tidur yang empuk, -jika ia mengenakan baju, berkatalah bajunya : Ya Allah berilah ia pakaian dari syurga, jika ia mengenakan sepatunya berkatalah sepasang sepatu itu : Ya Allah kukuhkanlah kedua telapak kakinya di atas jambatan Shirath, jika ia memegang cangkir berdoalah cangkir itu : Ya Allah berilah ia cangkir/gelas dari syurga, jika ia sambil berwudhu mendoakanlah air baginya : Ya Allah sucikanlah. ia dari semua dosa dan ma'siat dan jika ia berdiri untuk bersembahyang berdoalah rumahnya : Ya Aliah lapangkanlah kuburnya, terangkan liangnya dan tambahkanlah rahmatMu padanya, kemudian memandanglah Allah padanya dengan penuh rahmat sambil berfirman Hai hambaKu engkau mendoa, Aku menerima doamu, engkau meminta Aku memberi permintaanmu dan engkau minta ampun Akulah mengampunimu.

Dikabarkan bahwa bulan Ramadhan akan datang pada hari qiamat dalam bentuk yang terbaik dan akan sujud di hadapan Allah swt., lalu Allah berfirman kepadanya : ”Wah$i Ramadhan ajukanlah permohonanmu dan bawalah orang yang mengetahui hakmu”, lalu berkelilinglah Ramadhan di antara lapangan-lapangan mahsyar, dan kembali membawa orang yang telah mengetahui dan memenuhi haknya menghadap Tuhan. Berianya Tuhan kepadanya : Apa yang engkau hendaki wahai Ramadhan ?” Ramadhan menjawab : "Aku ingin agar orang ini diberi mahkota kemuliaan, lalu diberinyalah ia oleh Allah seribu mahkota dan diidzinkan memberi syafaat bagi tujuh-puluh ribu orang yang telah melakukan ma‘siat-ma‘siat yang besar -kaba’ir- kemudian dikawinkan dengan seribu bidadari, tiap bidadari mempunyai seribu pelayan dan dinaikkannya di atas binatang ”Bouraq” lalu berfirman lagi Allah kepadanya: "Apa yang engkau kehendaki lagi wahai Ramadhan”. Ramadhan menjawab : ’’Tempatkanlah ia di sisi Nabi-Mu ! Dan tempatkanlah ia di dalam syurga ’’Firdaus’*. Bertanya lagi Allah kepada Ramadhan : ”Apa yang engkau kehendaki lagi wahai Ramadhan ?” Ramadhan menjawab : ’’Telah terpenuhilah hajatku wahai Tuhanku, dan manakah pemberian-Mu ?” Dan diberinya ia seratus kota yang dibangun dari permata yaqut merah dan zabarjad hijau, di mana di tiap-tiap kota terdapat seribu gedung. (Zahraturriadh).

Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud R A. bahwa Rasulullah bersabda :
Sesungguhnya orang yang paling dekat padaku di hari qiamat, ialah mereka yang terbanyak membaca selawat untukku dan barangsiapa membaca selawat untuk aku seratus kali pada tiap hari Jumahat diampunilah dosanya oleh Allah swt. walaupun sebesar busa air laut.

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah bahwa 'Rasulullah bersabda :
Barangsiapa melaksanakan sembahyang Tarawih serta menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan beribadah secara ikhlas dan penuh kepercayaan akan pahalanya, diampunilah oieh Aliah swt. dosa-dosanya yang telah lalu.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Pada hari pertama bulan Ramadhan bertiuplah angin ”A1-mutsirah” dari bawah Arsy menggerakkan daun-daunnya pohon syurga dan timbullah sayup-sayup suara yang tidak pernah terdengar lebih merdu dari itu. Para bidadari menyaksikan kejadian itu sambil berkata : Ya Allah berilah pada kami dalam bulan-bulan ini suami-suami dari hambamu maka hamba tuhan yang telah berpuasa dalam Ramadhan akan memperoleh isteri dari bidadari-bidadari itu. Bagi tiap-tiap bidadari tujuh-puluh pasang pakaian yang berbeda-beda warnanya, satu ranjang dari yaqut merah dengan hiasan mutiara lengkap dengan tujuhpuluh spreidan tujuhpuluh hidangan dari berbagai macam makanan. Ini semua untuk orang yang berpuasa bulan Ramadhan disamping pahala dari amal kebajikan yang lain yang telah dilakukannya.

Maka tiap orang yang beriman harus menghormati bulan Ramadhan, menjauhi segala perbuatan mungkar dan melakukan ibadah sembahyang, tasbih dan dzikir serta pembacaan al Qur’an.

Berfirman Allah kepada nabi Musa as. : Aku telah beri dua cahaya kepada ummat Muhammad agar terhindar dari dua kegelapan. Bertanya nabi Musa : Apakah dua cahaya itu Tuhan ? Ialah cahaya bulan Ramadhan dan cahaya Qur’an; firman Allah. Bertanya lagi nabi Musa: dan apakah dua kegelapan itu Tuhan ? Ialah kegelapan kubur dan kegelapan hari qiamat, Allah beifirman.

Diriwayatkan oleh Anas Ibnu Malik, bahwa Rasulullah bersabda :

Barangsiapa menghadiri pertemuan penyiaran ilmu dan pengajaran dalam bulan Ramadhan, diberinya oleh Allah pahala ibadah satu tahun bagi tiap langkahnya, dan akan berada di sampingku di bawah arsy. Dan barangsiapa melakukan sembahyang jamaah dalam bulan Ramadhan dengan tekun terus-menerus diberikan oleh Allah baginya untuk tiap-tiap rakaat suatu kota penuh dengan ni'mat dan karunia Tuhan dan barangsiapa berbakti kepada kedua orang-tuanya dalam bulan Ramadhan ia akan memperoleh pandangan Tuhan dan akulah .penjamin dalam syurga. Dan tiap perempuan yang memperoleh rela suaminya dalam bulan Ramadhan akan diberinya pahala seperti pahala sitti Maryam dan sitti Asiah. Dan barangsiapa menolong menyampaikan hajatnya sesama saudara muslim dalam bulan Ramadhan akan disampaikan baginya oleh Allah seribu hajat pada hari qiamat.

Diriwayatkan oleh Abuhurairah r.a. bahwa Rasulullah bersabda :

Barangsiapa memasang lampu di salah satu mesjid dari mesjid-mesjid Tuhan pada bulan Ramadhan ia akan memperoleh cahaya penerangan dalam kuburnya dan akan diberinya pahala orang-orang yang bersembahyang di mesjid itu, mala-ikatpun membacakan selawat baginya dan dimintakan ampun baginya oleh para mal? ikat pendukung arsy selama lampu itu berada dalam mesjid.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda :

Pada malam pertama bulan Ramadhan para syaitan dan para jin pembangkang diikat dan diborgol, pintu-pintu neraka tertutup tiada satupun terbuka, pintu-pintu syurga terbuka tiada satupun tertutup. Dan pada tiap malam Allah berfirman tiga kali : Hai siapa yang meminta akan Aku beri permintaannya, siapa bertobat akan Aku terima tobatnya, dan siapa meminta ampun akan Aku ampuni dosanya. Dan pada tiap hari pada bulan Ramadhan Allah membebaskan dari api neraka seribu-ribu hambanya yang sudah patut mendapat adzab.

Pada tiap hari Jumahat dalam bulan Ramadhan Allah membebaskan tiap jamnya seribu-ribu hambanya dari neraka, dan selanjutnya pada akhir bulan Ramadhan Allah membebaskan sebanyak yang telah dibebaskan sejak hari pertama.

Hukumnya berpuasa pada hari SYAK adalah tujuh macam : tiga diantaranya JAIZ dibolehkan tetapi Makruh, tiga tanpa makruh satu tidak dibolehkan sama sekali. Adapun tiga yang jaiz tetapi makruh, ialah pertama berpuasa- dengan niat Ramadhan, ke dua dengan niat melakukan kewajiban lain dan ketiga dengan niat yang ragu-ragu. Sedangkan tiga yang tidak makruh, ialah berpuasa pada hari syak dengan niat ibadah, dengan niat-niat Sya’ban dan atau dengan niat terlepas. Dan yang ketujuh yang tidak dibolehkan, ialah berpuasa pada hari syak dengan niat kalau jatuh pada Ramadhan, maka ia puasa dan kalau tidak ia tidak puasa.