Rasulullah Disucikan Hatinya

Telah disepakati oleh kalangan penulis sejarah, yang berasal dari hadits-hadits Rasulullah saw. bahwa sewaktu kecil beliau Pernah hidup dalam asuhan Halimah as-Sa'diyyah yang menjadi ibu susuannya. Selama beberapa tahun, beliau hidup dan bergaul akrab dengan anak-anak kandung Halimah, layaknya saudara beliau sendiri. Pada waktu itu, Rasulullah mengalami sebuah peristiwa langka yang hanya terjadi pada beliau seorang, yaitu beliau dibelah dadanya oleh malaikat untuk disucikan hatinya dengan air surga.

Peristiwa tersebut terjadi ketika beliau sedang bermain-main dengan teman sebayanya di perkampungan Bani Sa'diyyah, tempat Halimah tinggal. Ketika itu, Allah SWT berfirman kepada malaikat Jibril, "Wahai Jibril, pergilah ke surga dan ambilah baskom dan kendi emas, lalu penuhilah dengan air dari Telaga Kautsar. Setelah itu, pergilah kepada Muhammad, belahlah dadanya, dan cucikanlah hatinya dengan air tersebut. Kemudian, penuhilah hatinya dengan iman dan hikmah, ketabahan, ilmu pengetahuan, keyakinan, dan keridhaan. Setelah itu, kembalikanlah hatinya ke tempat semula!"

Lalu, Jibril yang memenuhi perintah Allah, turun ke bumi dengan menyerupai seekor burung yang terbang di angkasa. Kemudian, Jibril menghampiri Muhammad yang sedang bermain dengan kawan-kawan sebayanya. Jibril langsung membawa terbang Muhammad menjauh dari kawan-kawannya yang terkejut dan lari tunggang langgang karena ketakutan.

Jibril membawa beliau ke sebuah tanah lapang yang di situ terdapat sebuah pohon rindang. Di bawah pohon tersebut beliau dibaringkan oleh Jibril. Lalu, mulailah proses pengoperasian terhadap diri Rasulullah saw.. Mula-mula Jibril membuka baju beliau, kemudian membelah dadanya. Setelah itu dikeluarkanlah hati beliau dan dicuci dengan air surga tersebut.

Kemudian, Jibril membuang bagian hati Nabi Muhammad saw. yang menjadi bagian bisikan setan sehingga di kemudian hati beliau selalu terlindungi dari godaan-godaan setan yang terkutuk. Setelah operasi itu selesai, Jibril berkata, "Ini adalah hati yang telah disucikan oleh Allah dari kecacatan-kecacatan!" Kemudian, Jibril pun pergi dan meninggalkan beliau seorang diri di tempat tersebut.

Adapun dengan kawan-kawan beliau, mereka yang lari ketakutan kemudian menuju rumah Halimah untuk memberi tahu bahwa Muhammad hilang diculik mahluk aneh yang membawanya terbang. Kata mereka, "Wahai Ibu Halimah! Muhammad telah dibawa terbang oleh mahluk yang bentuknya seperti burung!"

Mendengar penuturan kawan-kawan Muhammad, Halimah langsung menjerit menyebut-nyebut nama Muhammad sambil mengacak-acak rambutnya sendiri dan merintih, "Aduh...Muhammad, aduuh... Muhammad!" Jeritan Halimah mengundang perhatian tetangga sekitar rumah hingga mereka berdatangan. Setelah agak reda sedihnya, Halimah menceritakan apa yang terjadi pada Muhammad sampai mereka bersepakat untuk mencari Muhammad sampai ketemu.

Setelah masyarakat melakukan pencarian ke sana kemari, akhirnya Muhammad mereka temukan sedang berbaring di akar sebuah pohon yang besar dan rindang. Selanjutnya, masyarakat pun bertanya kepada beliau mengenai apa yang dibuat oleh makhluk aneh itu kepadanya. Maka, beliau pun menjawab dengan terus terang tentang apa yang baru di alaminya.

Mereka tercengang dan keheranan mendengar kisah yang dituturkan oleh beliau. Mereka pun kagum dan memandang ini sebagai suatu keajaiban yang sungguh luar biasa. Mereka belum mengerti bahwa Muhammad yang ada di hadapan mereka kelak akan merombak tata kehidupan masyarakat Arab dan akan berhasil dengan sukses.