Keindahan dan Kewibawaan Rasulullah

Keindahan dan Kewibawaan yang Terpancar dari Wajah Rasulullah saw.



Sebagai insan kamil 'sempurna', Rasulullah memiliki kesempurnaan dalam segala hal, termasuk dalam keindahan dan kewibawaan yang dimiliki olehnya. Keindahan yang terpancar dari tubuh Rasulullah diakui, balk oleh para sahabat maupun oleh musuh-musuh beliau. Kewibawaan yang tersorot dari sinar matanya menggetarkan siapa saja yang beradu pandang dengan beliau, sehingga para sahabat tidak ada yang berani bertatap langsung dengan Rasulullah. Hal itu karena kewibawaan yang beliau miliki sangat kuat. Hindun binti Halah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh at-Tarmidzi, mengatakan bahwa kewibawaan yang dimiliki oleh Rasulullah sebagai kewibawaan yang agung-dan sempurna.

Banyak sahabat dekat beliau yang memberi komentar mengenai keindahan, wibawa, dan kharisma yang beliau miliki, seperti kata menantunya sendiri, Ali bin Abi Thalib, "Siapa yang melihatnya sepintas lalu pasti akan tertegun karena kewibawaannya." Ibnu Majah meriwayatkan, "Ada seseorang yang menghadap Nabi, lalu ia menggigil ketakutan sehingga Nabi berkata, "Tidak ada apa-apa. Tenangkan hatimu."

Dengarkan pula apa yang dikatakan oleh para sahabat lainnya. Amru ibnul Ash berkata saat baru menghadap Rasulullah untuk pertama kalinya, "Aku tak sanggup menatap wajahnya. Jadi, seandainya ada orang yang bertanya mengenai sffat-sifat beliau, aku tak sanggup untuk menceritakannya lcarena mataku tal sanggup menatap wajahnya." (HR Muslim).

Diriwayatkan oleh at-Tarmidzi dari Ibnu Abi Halah bahwa bila para sahabat sedang berada di sekeliling beliau dan mendengarkan beliau sedang berbicara, mereka diam dengan tenang sambil menundukkan kepalanya, seolah-olah kepala mereka sedang dihinggapi burung.

Oleh karena wibawa agung yang terpancar dari beliau, siapa pun orangnya tidak akan sanggup untuk bertatap langsung dengan beliau, sehingga tidak dapat pula untuk menceritakan sffat-sifat beliau. Maka, benarlah apa yang dikatakan oleh Hindun binti Halah.

Abu Mas'ud al-Badriy menceritakan pengalarnannya sendiri, "Ketika alcu sedang menghajar budakku, tiba-tiba aku mendengar suara orang di belakangku. Mula-mula, aku tidak mempedulikarinya karena amarahku yang sedang meluap. Ketika aku menoleh ke belakang, temyata yang datang adalah Rasulullah. Dan, begitu aku menatap wajahnya, tanpa kusadari cemeti yang aku pegang tiba-tiba jatuh karena badanku gemetar. Kemudian beliau berkata kepadaku, 'Demi Allah! Tuhan dapat berbuat apa saja terhadapmu melebihi dari apa yang engkau lakukan sekarang ini!' Maka, dengan tersendat-sendat aku berkata, 'Ya Rasulullah. Derni Allah, aku tidak akan lagi menghajar budakku setelah ini!'"

Begitu pula dengan seorang wanita yang bemama Qiblah binti Makhramah yang menceritakan pengalamannya sendiri sebagai berikut. "Aku pemah melihat Rasulullah yang sedang duduk dengan tekunnya. Tiba-tiba rasa takut menyelinap begitu saja dalam hatiku, sampai badanku menggigil. Kemudian, aku mendengar ada orang berkata, 'Ya Rasulullah. Kasihan sekali wanita itu. Ia menggigil ketakutan karena melihat diri Anda.' Maka, dengan wajahnya yang tampan, beliau berpaling ke arah diriku karena pada saat itu posisiku berada di belakang punggung beliau. Beliau lalu berkata, 'kasihan benar dirirnu. Tenangkanlah hatimu.' Maka, setelah itu, tenanglah hatiku dan rasa takutku pun lenyap seketika itu juga!' "

Inilah sebagian mukjizat yang beliau miliki, di antara sekian banyak mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Rasulullah sebagai manusia rnaksum, kekasih Allah yang selalu mendapat perlidungan dan kasih sayang dari-Nya. Adapun pancaran dan keagungan yang tercermin dalam tubuhnya, sebagai yang tersebut pada sifat-sifat dan gambaran wajahnya, maka itu pun dalam arti yang hakiki.